Obituari

Innalillahi, Ketua PC RMINU Sragen KH Habib Masduqi Alawy Wafat

Ahad, 20 September 2020 | 23:00 WIB

Innalillahi, Ketua PC RMINU Sragen KH Habib Masduqi Alawy Wafat

Almarhum KH Habib Masduqi Alawy (Foto: Istimewa)

Sragen, NU Online 

Inaalillahi wa inailaihi rajiun, Nahdliyin Sragen berduka atas meninggalnya tokoh muda Nahdlatul Ulama yang juga Ketua Pengurus Cabang (PC) Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Sragen, Jawa Tengah, KH Habib Masduqi Alawy. 

 

Kabar duka ini beredar di beberapa grup Whatsapp aktivis NU dan pesantren yang diasuh, Pesantren El-Nusa Shobo Guno, Sragen. NU Online telah mengkonfirmasi kabar tersebut ke salah satu santrinya, Habsyah Fitri Aryani dan diperoleh jawaban membenarkan atas kabar berpulangnya Kiai Habib, Ahad (20/9) di RS Moewardi Solo.

 

“Kabar saya dapat melalui Grup WA, sebelum meninggal memang kita sudah saling berkabar semenjak beliau dirawat di Sragen. Almarhum meninggal saat menjalani perawatan intensif Covid-19 di RS Moewardi Solo,” tuturnya.

 

Disampaikan, almarhum telah lama aktif di struktural dan kultural NU. Almarhum banyak memberikan ceramah ke masyarakat dan kemudian menghidupkan amaliyah NU di keseharian pesantren.

 

“Sejak saya nyantri di pondok El-Nusa Shobo Guno tahun 2012, beliau sudah aktif baik di struktural maupun kultural keorganisasian masyakarat. Pernah beberapa kali pondok kami digunakan sebagai tempat penyelenggaraan momen acara fatayat baik rapat maupun pengajian besar. Abah sangat menyambut dan turut serta mempersiapkan segala sesuatunya," tambahnya.

 

Dikatakan, seorang ulama muda yang merupakan alumni IAIN Surakarta ini juga turut dalam dunia kependekaran dengan bergabung dibanom Pagar Nusa Sragen dan pernah menjadi salah satu kader PMII Sukoharjo. Hingga pada tahun 2018-an Kiai Habib diberi amanah untuk menjadi ketua di RMINU sragen. 

 

"Almarhum merupakan sosok yang berkhidmah dengan ikhlas serta totalitas, di samping aktivitas beliau mengajar ngaji di pondok, kemudian memberi tausyiah di berbagai majelis pengajian, Ia tetap menghidupkan lembaga RMI dengan banyak kegiatan," ucapnya.

 

Dia menambahkan, bagi para santri di pondok pesantren yang telah almarhum rintis sejak tahun 2009 ini, KH Habib Masduki merupakan sosok ayah, panutan, role model dalam beribadah, mengaji, dan menuntut ilmu. Mulai dari ketawadhuannya hingga urusan kehidupan sehari-hari.

 

“Saya masih ingat kiai pernah berpesan untuk terus berjejaring, menambah pertemanan dengan banyak bersilaturahim,” ungkapnya.

 

Dikabarkan, hasil koordinasi dengan PCNU dengan Bupati Sragen terkait pemakamannya mengikuti protokol Covid-19. Untuk menjaga keselamatan bersama, maka tidak diperkenankan untuk takziah ke rumah almarhum dan dimohon untuk melakukan shalat ghaib dan mendoakan dari rumah masing-masing.

 

Kontributor: Arindya
Editor: Abdul Muiz