Nasional

Yayasan Qudsiyah Kudus Sowan PBNU

NU Online  ·  Kamis, 10 Oktober 2013 | 15:04 WIB

Jakarta, NU Online
Sebanyak dua bus rombongan dari Yayasan Pendidikan Qudsiyyah Kudus, Jawa Tengah, bersilaturahim ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Kamis (10/10) siang. 
<>
Peserta kunjungan yang terdiri dari sekitar 70 dewan guru, pengurus, dan staf yayasan ini disambut langsung Wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Said Ali, Ketua PBNU H Maksum Mahfudz, Wakil Sekretaris Jendral PBNU Enceng Shobirin, dan Ketua LAZISNU KH Masyhuri Malik.

As’ad yang duduk di depan berdampingan dengan Ketua Umum Yayasan Pendidikan Qudsiyah H Em Nadjib Hasan dan Ketua Yayasan Pendidikan Qudisyah Muhammad Ihsan berdialog dengan peserta mengenai pesantren, pendidikan nasional, dan NU.

Menurut dia, pesantren dengan sistem pendidikan salafiyah berkontribusi besar terhadap kemajuan Islam Indonesia yang ramah dan menghargai perbedaan. Bagaimana pun, katanya, pesantren semacam ini harus terus dipertahankan.

Namun, lanjut As’ad, dirinya juga mengaku prihatin dengan kondisi beberapa pesantren salafiyah yang tidak sanggup mempertahankan keberlangsungannya. Karena itu, ia mendorong pesantren salafiyah tidak anti terhadap unsur luar yang relevan sebagai solusi agar pesantren bergaya tradisional ini tetap dapat diterima khalayak.

“Supaya tak hilang, pesantren salafiyah juga bisa mengakomodir, misalnya, SMK (sekolah memengah kejuruan),” tuturnya seraya menegaskan bahwa sikap ini termasuk dari pelaksanaan prinsip pesantren al-muhafadhah ‘alal qadimis shalih wal al-akhdzu bil jadidil al-ashlah (melestarikan tradisi lama yang baik mengambil hal baru yang lebih baik).

Dia juga menunjukkan keunggulan pendidikan pesantren dengan memaparkan pengalaman kunjungan 13 delegasi ulama Afganistan ke Indonesia, 16-21 September 2013 lalu. Ke-13 delagasi ini mengungkapkan kekagumannya saat mengunjungi Pesantren Sunan Pandanaran Sleman, Yogyaarta, dan Pesantren As-Shidiqiyah Jakarta.

“Bahkan mereka ingin mengadopsi kurikulum pesantren untuk diterapkan di negara mereka di sana,” terangnya.

Rombongan Yayasan Pendidikan Qudsiyah berangkat menuju Jakarta sejak Rabu pagi. Sebelumnya, para pengabdi di pesantren tertua di Kudus itu berziarah ke makam Sunan Kudus, Jawa Tengah; makam Habib Ahmad Pekalongan, Jawa Tengah, dan makam Sunan Gunung Jati Cirebon, Jawa Barat. (Mahbib Khoiron)