Nasional

Warga Diminta Dewasa Hadapi Perbedaan dalam Ramadhan

NU Online  ·  Sabtu, 21 Juni 2014 | 01:01 WIB

Karanganyar, NU Online
Gus Ali Shodiqin atau yang kerap disapa Gus Ali Gondrong mengajak kepada para jamaah untuk lebih dewasa dalam menghadapi perbedaan-perbedaan terkait pelaksanaan amaliyah dalam Ramadhan.
<>
“Sudah menjadi konsumsi tiap tahunnya, mulai dari penentuan awal puasa hingga pelaksanaan amaliyah-amaliyah sunnah dalam bulan Ramadhan terjadi perbedaan,” ungkap pengasuh paguyuban pecinta shalawat, Mafia Shalawat, ini dalam pengajian yang digelar di terminal Kecamatan Tawangmangu Karanganyar, Jateng, Rabu (18/6).

Terkadang, imbuhnya, hanya karena persoalan yang kecil bisa menimbulkan perpecahan, bahkan permusuhan. “Maka hal inilah yang tidak diperbolehkan. Oleh karena itu, marilah kita sebagai orang NU harus menjadi teladan menghadapi perbedaan yang sudah biasa dalam setiap tahunnya ini dengan sikap lebih dewasa,” katanya.

Menurutnya, hal-hal yang membuat seseorang sulit untuk bersikap dewasa ketika menghadapi perbedaan di antaranya adalah sifat sombong serta fanatisme berlebihan. Kedua sifat ini hanya membuat seseorang merasa paling benar. Jika sudah merasa paling benar, maka mudah menyatakan orang lain salah besar. Dan orang yang sudah diliputi sifat ini akan sulit menerima kebenaran yang seharusnya dibenarkan.

Dalam pengajian tersebut juga dihadirkan tarian sufi, beberapa shalawat, juga lagu pop yang membuat suasana menjadi lebih cair. Bahkan, disaat diguyur hujan pun, para jama’ah tampak tetap bersemangat mengikuti pengajian hingga selesai pukul 01.30. (Ahmad Rosyidi/Mahbib)