Nasional

Wapres Sampaikan Dua Tantangan Utama Pemuka Agama Hadapi Covid-19

Sel, 7 September 2021 | 07:00 WIB

Wapres Sampaikan Dua Tantangan Utama Pemuka Agama Hadapi Covid-19

Wapres RI KH Ma'ruf Amin saat menyampaikan pembicaraannya dalam Dialog Virtual Nasional Lintas Agama yang digelar Badan Pengelola Masjid Istiqlal. (Foto: Biro Humas Wapres)

Jakarta, NU Online

Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) KH Ma’ruf Amin menyampaikan dua tantangan utama yang harus diatasi para pemuka agama untuk menghadapi pandemi Covid-19 dan masa pascapandemi atau endemi.


Tantangan pertama adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dengan vaksinasi Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Hal ini merupakan sebuah ikhtiar lahiriah yang bersifat wajib untuk dilakukan. 


“Salah satu bentuk pola hidup pascapandemi yang akan terus menyertai kehidupan sehari-hari masyarakat adalah penerapan prokes 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” ujar Wapres dalam Dialog Virtual Nasional Lintas Agama yang digelar Badan Pengelola Masjid Istiqlal, Selasa (7/9/2021).


Tak hanya itu, para pemuka juga dihadapkan pada tantangan yang kedua yakni harus mampu mempersiapkan masyarakat agar melek teknologi digital sehingga siap untuk mengikuti arus digitalisasi yang kian pesat. Hal ini mesti dilakukan supaya umat beragama tidak tertinggal dengan zaman. 


“Arahkan organisasi dan pengikut serta para siswa kita untuk sedini mungkin mulai belajar tentang teknologi digital, agar umat tidak makin tertinggal dengan kemajuan zaman atau terkejut dan resah. Bahkan mungkin marah karena terlindas arus digitalisasi,” pesan Wapres.


Menghadapi kedua tantangan itu, Wapres mengingatkan soal perlunya melakukan kolaborasi dan keterpaduan langkah yang kuat di antara semua elemen bangsa. Menurutnya, semua elemen bangsa perlu berikhtiar dan berupaya bersama untuk menanggulangi pandemi Covid-19 sebagai bentuk kewajiban umat manusia.


“Belajar dari kekurangan di masa lalu, saya menilai perlunya kita menjalin kolaborasi dan keterpaduan langkah yang lebih kuat, baik antarorganisasi keagamaan maupun dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya,” ujar Wapres.


“Kita sama-sama memahami bahwa Allah swt., Tuhan Yang Maha Esa tidak akan mengubah nasib suatu bangsa kecuali kita berusaha keras untuk mengubah nasib kita sendiri,” tambahnya. 


Selain itu, Wapres berharap kepada para pemuka agama untuk mampu membangkitkan semangat dan optimisme masyarakat dalam menghadapi atau menjalani hari-hari bersama Covid-19. 


“Saya menaruh harapan besar dan yakin bahwa seluruh pimpinan organisasi keagamaan dan para tokoh dan pemuka agama mampu mengajak umat dan masyarakat untuk tetap tabah, tidak berputus asa atau menyerah pada nasib, penuh optimisme, dan bertambah semangat,” harapnya. 


Ia menuturkan bahwa pandemi Covid-19 ini telah mengubah berbagai pola kehidupan masyarakat, termasuk memberikan tekanan dan keresahan masyarakat. Pandemi ini, kata Wapres, diperkirakan masih akan berlanjut dan memasuki masa endemi. Karenanya, ia kembali mengajak para pemuka untuk terus membangun semangat umat. 


“Saya mengajak para tokoh dan pemuka agama untuk terus membangkitkan semangat umat untuk bersama-sama semua elemen bangsa, bekerja keras dalam rangka memulihkan kembali keadaan seperti sebelum Covid-19 serta mengejar ketertinggalan yang terjadi akibat Covid-19,” ajak Wapres.


Sebagai informasi, dialog lintas agama ini bertema ‘Dengan Berbekal Iman, Ilmu, dan Amal Kita Siap Hidup Bersama Covid-19 Pasca-Pandemi’ dan disiarkan langsung melalui Kanal Youtube Masjid Istiqlal TV. Hadir Sekretaris Kementerian Agama H Nizar Ali, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta KH Nasaruddin Umar, dan perwakilan pemimpin organisasi keagamaan yang lain. 


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syakir NF