Nasional

Wapres Ma’ruf Amin Terima Usulan Pendirian Museum Literasi Syekh Nawawi Al-Bantani

Kam, 25 Januari 2024 | 19:30 WIB

Wapres Ma’ruf Amin Terima Usulan Pendirian Museum Literasi Syekh Nawawi Al-Bantani

Diskusi para Pakar Filologi dengan Wapres RI KH Ma'ruf Amin tentang gagasan mendirikan Museum Syekh Nawawi Al-Bantani. (Foto: BPMI Setwapres RI)

Jakarta, NU Online

Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma'ruf Amin menerima kunjungan para Pakar Filologi yang tergabung dalam Tim Museum Literasi Syekh Nawawi Al-Bantani, di Kediaman Resmi Wapres, Jl Diponegoro Nomor 2, Jakarta, pada Rabu (24/1/2024).


Pada kesempatan tersebut, tim yang dipimpin oleh Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga Penasehat Masyarakat Pernaskahan Nusantara Prof Oman Fathurrahman, menyampaikan gagasan untuk dibangunnya Museum Literasi Syekh Nawawi Al-Bantani di kawasan Universitas Syekh Nawawi, Tanara, Banten.


"Kami mengusulkan Universitas Syekh Nawawi Banten ini perlu memiliki distingsi (pembeda), perlu memiliki kekhasan yang membedakan dengan universitas-universitas yang sudah ada supaya kemanfaatannya lebih luas," ujar Prof Oman dikutip dari situs resmi Wapres RI, Kamis (25/1/2024). 


Ia menjelaskan bahwa salah satu usulan yang disampaikan kepada Wapres KH Ma’ruf Amin adalah mendirikan sebuah museum. Sementara nama museumnya dapat dibahas pada kesempatan berikutnya. Tetapi ia memastikan akan berupa museum literasi Syekh Nawawi.


Lebih lanjut Prof Oman menyampaikan, kelak museum ini akan mengusung tiga unsur penting yang akan menjadi ciri khas Universitas Syekh Nawawi Banten. Ia menyatakan bahwa tidak hanya berkaitan dengan Syekh Nawawi, tetapi ciri khas ini dikaitkan dengan konteks yang lebih luas, yaitu Banten Islam sejak abad ke-16 khususnya. Ia juga menyinggung tentang pelembagaan lembaga pendidikan Islam di Indonesia pada abad ke-19, yaitu pesantren.


"Jadi ada 3 lokus yang akan menjadi penciri yang mendukung ekosistem perguruan tinggi ini yaitu, tentang Syekh Nawawi, tentang Banten Islam, dan tentang pesantren," imbuhnya.


Ia berharap, melalui kehadiran museum literasi ini publik dapat merasakan manfaatnya tentang sejarah, perkembangan, dan karya-karya Syekh Nawawi yang sejak dulu telah banyak menjadi referensi di seluruh dunia. 

 
Prof Oman Fathurrahman saat menyampaikan gagasan pendirian Syekh Nawawi Al-Bantani bersama Wapres RI KH Ma'ruf Amin. (Foto: BPMI Setwapres RI)


Untuk itu, Prof Oman bersama tim akan merancang sebaik mungkin pembangunan dan pengoperasian museum nantinya, yang akan memanfaatkan perkembangan teknologi sebaik-baiknya.


"Ini konsepnya akan betul-betul disajikan, dikolaborasikan, dengan konteks kekinian. Kita akan memanfaatkan teknologi digital. Kita akan memanfaatkan bahkan virtual reality, supaya museum bukan lagi sesuatu yang asing bagi publik, khususnya bagi generasi milenial. Tetapi sesuatu yang mengasyikkan. Kita bentuk ekosistemnya. Secara ekonomi juga bisa hidup di situ supaya kemanfaatannya itu juga lebih luas," paparnya.


Prof Oman pun menyampaikan respons baik yang didapat dari Wapres. Melalui pembangunan museum literasi ini, Wapres berharap dapat menjadi gerbang pembuka pengetahuan bagi generasi muda untuk mengetahui ajaran-ajaran Syekh Nawawi di bidang keIslaman dan dalam pembentukan peradaban yang diharapkan dapat terus didalami dan diaplikasikan sesuai dengan perkembangan zaman yang terjadi ke depan.


"Alhamdulillah Pak Wapres merespons dengan sangat antusias. Yang awalnya mungkin tadinya itu rencananya museumnya akan kecil, tetapi beliau menyarankan kepada kita semuanya supaya lebih luas lagi, supaya memang terwujud cita-cita besarnya," pungkas Prof Oman.