Wamenag Nilai Doa Berbayar Pembodohan Publik
NU Online · Jumat, 3 Januari 2014 | 11:06 WIB
Jakarta, NU Online
Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar ikut angkat bicara soal praktik layanan doa berbayar yang belakangan ramai dibicarakan publik.
<>
Dia menganggap praktik layanan perantara doa berbayar sebagai bentuk pembodohan masyarakat dan meminta para pelaku segera menghentikan praktik mereka.
"Janganlah ada pembodohan masyarakat dengan jaminan bahwa doanya akan terkabul," katanya usai menjadi inspektur upacara Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-68 di Jakarta, Jumat.
"Berdoa erat kaitannya dengan tingkat keikhlasan seseorang. Bisa jadi doa seseorang dapat dikabulkan Allah lantaran yang bersangkutan melakukannya dengan kesungguhan secara mendalam. Cara berdoa yang dilakukan sesuai tuntunan agama bakal diridhoi Allah," jelasnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari menggunakan layanan semacam perantara doa berbayar yang bisa berujung pada penipuan.
Belakangan ini ramai diberitakan bahwa perencana keuangan dan dewan pembina komunitas @SedekahHarian, Ahmad Gozali, menawarkan program sedekah harian dengan memberi kesempatan donatur menitipkan doa yang akan dia bacakan pada waktu dan tempat khusus saat berada di Tanah Suci di Arab Saudi.
Berbagai pihak mengecam perbuatan yang dianggap sebagai penipuan tersebut. Ahmad Gozali telah mengakui ada kesalahan dalam mencantumkan harga bagi orang yang ingin menitipkan doa. (antara/mukafi niam)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua