Jakarta, NU Online
Meskipun dinilai relevan untuk saat ini dan diterapkan di banyak negara, termasuk Indonesia, demokrasi sebagai sistem politik tetap memiliki sejumlah kekurangan. Koreksi harus senantiasa dilakukan sebagai langkah penyempurnaan.
<>
âKarena demokrasi hanyalah alat, bukan tujuan,â kata Wakil Ketua Umum PBNU H Asâad Said Ali saat menggelar dialog Kisruh DPT bersama KPU, Bawaslu, DPR, dan lembaga pemantau pemilu di Jakarta, Kamis lalu.
Mengutip pendapat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Asâad mengatakan bahwa demokrasi merupakan barang baru dan salah satu cara dalam kehidupan berpolitik untuk mencapai tujuan kemaslahatan bagi semua warga. NU turut merespon jika ditemukan ketidaksempurnaan di dalamnya.
âKarena Islam merupakan agama penyempurna,â imbuhnya. Asâad pada kesempatan tersebut menyayangkan kekacauan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dihimpun KPU. Menurut dia, kondisi ini mengancam hak dasar politik warga untuk menentukan pemimpin terbaiknya.
Menurut dia, pemilihan umum (pemilu) yang bakal ramai digelar pada 2014 memerlukan dukungan banyak pihak. Pasalnya, kesuksesan pemilu akan menentukan kualitas demokrasi. âPemilu itu bukan pesta demokrasi, melainkan kerja demokrasi,â tuturnya.
Dalam berbagai kesempatan, PBNU berulang kali juga mendorong warga untuk menggunakan hak pilihnya secara cerdas pada setiap pemilu yang digelar. (Mahbib Khoiron)Â
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
3
Rais 'Aam PBNU Ajak Umat Islam Tanggapi Masa Sulit dengan Ilmu
4
Ketua PBNU Nilai BPKH Penting Tetap sebagai Lembaga Independen
5
Tidak Hanya Pelajar, BGN juga Targetkan MBG Menyasar Ibu Hamil dan Menyusui
6
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
Terkini
Lihat Semua