Wacana Libur Selama Ramadhan Disorot, dari Learning Loss hingga Gaji Guru Honorer
NU Online · Jumat, 10 Januari 2025 | 10:30 WIB

Kepala Bidang Advokasi Guru Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Iman Zanatul Haeri. (Foto: instagram @imanzanatul91)
Joko Susanto
Kontributor
Jakarta, NU Online
Kepala Bidang Advokasi Guru Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Iman Zanatul Haeri merespons wacana libur sekolah selama bulan Ramadhan yang akan dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Sekolah Menengah (Kemendikdasmen). Menurutnya, pemerintah harus memberikan kegiatan lain untuk pemenuhan hak belajar anak dan memperhatikan kesejahteraan guru swasta.
"Dari kami wacana pemerintah meliburkan sekolah saat Ramadhan harus memperhatikan beberapa faktor," Kata Iman kepada NU Online, Rabu (8/1/2025) lalu.
Pertama, prinsip dari layanan pendidikan dan pemenuhan hak anak Indonesia pada saat libur Ramadhan, bukan hanya kaum Muslim, tetapi juga agama lain perlu diperhatikan.
Kedua, libur tidak harus satu bulan penuh tanpa ada kegiatan. Harus ada kegiatan tambahan dalam bentuk lain pada anak didik.
Ketiga, pengawasan dan kontrol belajar. Menurut Iman, apakah ketika libur penuh selama Ramadhan ini anak-anak bisa terkontrol sama orang tuanya? Karena menurutnya, kebanyakan anak saat libur bermain gadget.
Keempat, dampak negatif learning lose. Kata Iman, perlu diperhatikan juga jangan sampai pada saat libur Ramadhan terjadi learning lose atau penurunan motivasi belajar atau ritme belajar anak jadi hilang.
Kelima, memperhatikan gaji guru honorer. Iman menegaskan jika sekolah diliburkan selama sebulan penuh, bagaimana dengan gaji guru honorer? Karena menurut dia, kemungkinan pihak yayasan akan mengurangi atau memotong gaji guru honorer karena tidak ada kegiatan belajar mengajar.
"Penghasilan guru honorer akan menurun, sementara kebutuhan sehari-hari di bulan Ramadhan dan menjelang hari raya begitu banyak," kata Iman.
"Pemerintah harus membuat skema terukur dan terencana. Kami pun tidak setuju kalau bulan Ramadhan libur penuh, tapi tetap belajar dengan jam belajarnya yang perlu dikurangi," tandas Iman.
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
5
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua