Nasional

Upaya LAZISNU Dorong Masyarakat untuk Berkurban

Kamis, 25 Agustus 2016 | 08:01 WIB

Jakarta, NU Online
Kehadiran NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (NU Care-LAZISNU) dan Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU) merupakan upaya konkrit untuk mengurangi populasi masyarakat miskin di Indonesia. Selain itu, dua lembaga filantropi yang bernaung di bawah dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah juga sudah memiliki pengalaman panjang dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan. Oleh karena itu, maka NU Care-LAZISNU dan LAZISMU mengadakan kegiatan “Qurban Bersama” yang bekerja sama dengan PT Bintang Toedjoe. 

Dengan adanya “Qurban Bersama” antara NU Care-LAZISNU dan LAZISMU, diharapkan akan mewujudkan soliditas antara dua lembaga tersebut dan akan berimbas kepada umat Islam di Indonesia. Selain itu, melalui program ini NU Care-LAZISNU dan LAZISMU ingin kepada masyarakat Indonesia tentang pentingnya persatuan (ukhuwah) dalam rangka mewujudkan kehidupan masyarakat Indonesia yang  lebih sejahtera. Hal ini tentu sangat urgen di tengah kondisi bangsa yang dihadapkan pada tantangan berkembangnya gerakan anti-Pancasila dan anti anti-NKRI. Semangat kebersamaan inilah yang mengilhami kegiatan qurban bersama sebagai pengejawantahan dari semangat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah. 

“Di samping itu, tujuan kegiatan “Qurban Bersama” ini juga untuk melakukan pemberdayaan masyarakat yang menjadi peternak hewan qurban, baik kambing maupun sapi. Dengan adanya kerjasama ini, hewan qurban yang biasanya diperjualbelikan secara konvensional akan bisa dilakukan dengan tersistem, karena NU Care-LAZISNU dan LAZISMU memiliki jaringan hingga ke masyarakat bawah. Akhirnya, para peternak hewan qurban akan dapat melakukan kerjasama dengan dua lembaga filantropi tersebut untuk meningkatkan nilai penjualan,” ujar Direktur Program LAZISNU Nur Rohman, Rabu (25/8).

Lebih dari itu, melalui pola qurban bersama akan menjadikan kegiatan qurban yang telah menjadi momentum tahunan ini menjadi lebih terstruktur dan tersistem, khusunya dalam hal pentasharufan. Dengan model kerjasama ini memungkinkan proses distribusi daging kurban lebih merata dan benar-benar sampai kepada yang berhak. Tentunya, distribusi hewan qurban juga akan lebih merata dan tidak terfokus pada daerah-daerah tertentu saja. 

NU sebagai organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia, melalui NUCare-LAZISNU mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menyalurkan kurbannya melalui lembaga tersebut. Penyaluran kurban tersebut bisa lakukan melalui NU Care-LAZISNU di seluruh Indonesia. Kurban sebagai agenda tahunan umat Islam harus dijadikan sebagai momentum untuk berbagi kebahagiaan kepada masyarakat miskin. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam yang mengajarkan untuk senantiasa peduli dan berbagi kepada sesama. Melalui kepedulian terhadap sesama inilah, persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia akan terus terjaga.

Kondisi masyarakat miskin di Indonesia masih tergolong dalam jumlah yang tinggi. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2015 lalu, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,59 juta orang (11,22 %). Jumlah ini bertambah sebesar 0,86 juta orang dibandingkan dengan kondisi September 2014 yang sebesar 27,73 juta orang (10,96 %). Oleh karena itu, peran serta organisasi sosial-kemasyarakatan juga sangat vital dalam rangka mengurangi jumlah masyarakat miskin di Indonesia. (Red: Fathoni)