Bandung, NU Online
Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) KH Maman Imanulhaq menegaskan bahwa upaya menangkal kejahatan berita hoax di medsos memiliki beberapa strategi.
"Salah satunya bagaimana kita bisa membangun tingkat militansi kader yang termanifestasikan kepada membangun militansi teknologi," ujar KH Maman Imanulhaq saat memberikan narasumber dalam acara Kopdar Netizen NU Jawa Barat di Aula Dakwah PWNU Kota Bandung, Kamis (19/1).
Kiai yang akrab disapa Kang Maman ini menjelaskan, salah satu bangunan militansi teknologi tersebut bisa dilakukan dengan bagaimana kader-kader NU itu bisa menguasai komponen media sosial sebagai penyebaran berita dan informasi.
"Dengan demikian, ketika kita menguasai medsos diharapkan bisa menangkal setiap pemberitaan dan informasi yang dengan sengaja ditujukan kepada NU dengan serangan yang membabi buta seperti hoax, fitnah dan ujaran kebencian," kata Pimpinan Ponpes Al-Mizan, Majalengka tersebut.
Selain itu, kata KH. Maman, bangunan militansi untuk menangkal serangan itu bisa dilakukan dengan membangun militansi keilmuan. Dirinya yakin dengan khazanah keilmuan bisa membedakan mana yang haq dan mana yang bathil.
"Artinya, kader-kader NU juga dituntut untuk menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Bukan hanya bicara soal Agama saja, melainkan semua disiplin ilmu pengetahuan harus bisa dikuasai sebagai pondasi dan kekuatan kita," jelasnya.
Terakhir, kata Kang Maman, yang tak kalah pentingnya lagi bagaimana kader-kader NU itu harus bisa membangun militansi strategi. Menurutnya, dengan militansi strategi ini bisa menjaga martabat NU dari berbagai serangan pihak luar.
"Ketika ada yang berupaya ingin menyingkirkan NU, berarti sama saja menghancurkan NKRI yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah. Ketika kita berjuang untuk NU, berarti kita berjuang untuk kedaulatan NKRI," pungkas Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan Majalengka, Jawa Barat ini. (Ade Mahmudin/Fathoni)