Nasional

Ulama Maroko Ini Sebut Ajaran Sufi Berperan Besar dalam Perdamaian Dunia

Sab, 19 Agustus 2017 | 21:54 WIB

Indramayu, NU Online
Setelah tiga minggu akademisi Sufi Internasional dan Fakultas Syariah Universitas Al-Qurawiyin Maroko, melakukan safari Dakwah di sejumlah pondok pesantren dan universitas di Indonesia, Sebagai Puncak Safari dakwah tersebut, menggelar “Diskusi Kebangsaan” di pesantren Asy-Syafi’iyyah Kedungwungu, Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (18/7)

Dalam kesempatan itu, Syeikh Dr Aziz al-Kubaity (Presiden Akademi Sufi Internasional), mengatakan ilmu pengetahuan tanpa dibarengi dengan pemahaman tasawuf yang benar, akan bisa melahirkan radikalisme atau terorisme atas nama Islam.

“Maraknya perseteruan atas nama agama akibat memamahi agama Islam dengan hawa nafsu, tanpa disertai dengan tazkiyah atau penjernihan hati sebagai salah satu inti ajaran tasawwuf, sehingga sering lahirnya pemahaman agama yang dilandasi nafsu dan sering mengakibatkan menyalahkan sesama muslim, dan mengklaim diri dan golongannya yang paling benar,” tutut pria yang meraih dua Doktor dari Universitas Oxford dan Universitas di Maroko itu.

Dalam sejarah-sejarah Islam di dunia mencatat, para Sufi dengan ajaran tasawufnya, mengedepankan etika bukan hanya dalam beragama, tapi juga dalam berbangsa dan bernegara. 

Bahkan sejak ratusan abad silam, di negara manapun, setiap ada konflik, para ulama tasawuflah yang berperan menggagas perdamaian konflik atas nama Agama, karena ajaran tasawuf adalam mengedepankan kedamaian semesta, dengan mencampakkan kekerasan baik personal maupun golongan.
 
Syeikh Aziz sendiri, setiap tiga tahun sekali, menggelar Konferensi Sufi Internasional dengan peserta delegasi dari puluhan negara Islam.

Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah tokoh masyarakat, kiai, dan pejabat. Serta para santri yang mengaungkan shalawat saat menyambut kedatangan rombongan ulama Maroko tersebut. (Red: Fathoni)