Nasional

UIN Sunan Kalijaga Siap Kenalkan Islam Nusantara

NU Online  ·  Sabtu, 23 Juni 2018 | 15:00 WIB

Yogyakarta, NU Online
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, siap menjadi tuan rumah Konferensi Internasional dan Pertemuan Perguruan Tinggi Islam Se-ASIA (ASIAN Islamic Universities Association/AIUA) yang bakal digelar 2-5 Juli 2018 mendatang di universitas setempat.

Di tengah acara internasional tersebut, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakata, akan memperkenalkan konsep Islam Nusantara kepada perwakilan dari 100 perguruan tinggi sehingga Asia. 

"Ini kesempatan bagi kami untuk memperkenalkan konsep Islam Nusantara bagi para delegasi," kata Yudian Wahyudi di kampus setempat, Jumat (22/6), sebagaimana dirilis suaramerdeka.com.

Menurutnya, pertemuan AIUA ini sangat penting karena akan dibahas dan disepakati bersama pedoman serta instrumen sertifikasi/akreditasi terhadap pendidikan maupun jurusan ke-Islaman. "Semua ketentuan akan dibahas  dalam pertemuan ini," katanya lagi.

Dalam pertemuan ini, lanjut rektor, UIN Sunan Kalijaga, bertindak bukan hanya sebagai tuan rumah, tapi melalui Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)-nya juga ditunjuk sebagai sekretarian lembaga akreditasi/sertifikasi AIUA.

Namun yang lebih penting kehadiran 1.000 orang kebih yang mewakili 100 perguruan tinggi Islam se-ASIA ini merupakan momen yang tepat memperkenalkan Islam Nusantara yang sekarang sedang menjadi pembicaraan dunia.

“Islam Indonesia oleh dunia diakui sebagai wajah Islam yang sepenuhnya membawa cinta kasih, toleransi, dan saling menghormati dengan agama lain. Dunia ingin mencontohnya,” terang Yudian.

Secara umum, Yudian menerangkan Islam yang berkembang di Indonesia sejak jaman dulu adalah Islam yang mampu merangkul nilai-nilai lokalitas yang dianut pemeluknya tanpa pernah meninggalkan kewajiban ajaran. Nilai-nilai lokalitas ini dianggap sebagai salah satu jalan masuk untuk diterima masyarakat.

Selain itu, lanjut dia, dunia juga melihat kebaikan Islam Nusantara selama ini tidak pernah ikut campur terhadap perkembangan Islam di negara-negara lainnya. 

"Sikap ini berbeda dengan apa yang ditunjukkan oleh negara-negara Islam lainnya terutama di Timur Tengah," jelasnya. (Red: Muiz)