Nasional

UAMBN Jawab Tantangan Pendidikan di Madrasah

NU Online  ·  Jumat, 23 Maret 2018 | 12:36 WIB

UAMBN Jawab Tantangan Pendidikan di Madrasah

Ilustrasi UAMBN. (ist)

Jakarta, NU Online
Kementerian Agama RI mengumumkan jadwal lengkap Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) pada Jumat (23/3) di Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Jakarta Pusat.

“UAMBN bertujuan mengukur pencapaian standar kompetensi lulusan mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab pada jenjang Madrasah Tsanawaiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) secara nasional,” ujar Direktur KSKK Madrasah, A. Umar.

Menurut Umar, proses standarisasi ujian secara nasional ini merupakan bagian dari menjawab perkembangan zaman yang semakin maju, khususnya bagi pendidikan di Madrasah.

Madrasah, menurutnya, telah siap bahkan komitmen itu terbukti di tingkat madrasah aliyah, daya dukung UAMBN berbasis komputer mencapai 93 persen.

Dia menjelaskan, daya dukung ini sedikit unggul dari UNBK SMA yang hanya mencapai 91 persen. Begitu juga UAMBN berbasis komputer di tingkat MTs yang mencapai 63 persen, sedangkan UNBK SMP hanya mencapai 61 persen.

UAMBN ini terdiri dari ujian utama dan ujian susulan. Ujian utama untuk MA dilaksanakan pada 26-31 Maret 2018, sedangkan ujian susulan pada 2-4 April 2018.

Adapun untuk MTs, ujian utama dilaksanakan pada 2-6 April 2018, sedangkan ujian susulan pada 16-18 April 2018.

“UAMBN ini terdiri dari dua model, UAMBN berbasis komputer dan UAMBN berbasis kertas dan pensil,” ujar Umar.

Jumlah siswa peserta UAMBN MA total 433.060 orang dari 7.744 Madrasah Aliyah. Sedangkan siswa peserta UAMBN MTs total 979.087 orang dari 16.645 Madrasah Tsanawiyah.

Adapun mata pelajaran yang diujikan pada UAMBN MA ialah MA peminatan IPA, IPS, dan Bahasa: Al-Qur’an-Hadits, Akidah-Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab.

Sedangkan MA peminatan keagamaan: Al-Qur’an-Hadits, Akidah-Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab.

Adapun mata pelajaran yang diujikan pada UAMBN MTs ialah Al-Qur’an-Hadits, Akidah-Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab.

“UAMBN salah satu jawaban dari perkembangan zaman. Dengan standarisasi ujian ini, lulusannya pun sesuai harapan masyarakat,” tutur Umar.

Bersama dalam kesempatan ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam juga mengadakan diskusi terkait pendidikan Islam secara umum. Hadir Sekerteris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam M. Isom Yusqi dan Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag Mastuki Hs. (Fathoni)