Tokoh Teater Iman Soleh Jadi Pengurus Lesbumi Jabar
NU Online · Ahad, 22 Juni 2014 | 02:00 WIB
Bandung, NU Online
Tokoh teater Iman Soleh dinobatkan menjadi Pembina Pengurus Wilayah Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) NU Jawa Barat. Ia bersama pengurus lain dilantik Wakil Katib Syuriyah PWNU Jawa Barat di halaman kantor PWNU, Jl Terusan Galunggung, Kota Bandung, Sabtu malam (21/6).
<>
Pada pelantikan tersebut Iman Soleh membacakan puisi yang ditulisnya bersama Phelen Philip Baldini saat ia berada di pulau Reunion Island Afrika untuk satu kegiatan teater. Puisi tersebut berjudul, Air, Burung dan Nenek Moyang.
Puisi tersebut mengisahkan perjalanan seorang anak yang bertahun-tahun mencari mata air. Dalam perjalanan ia menemukan kearifan-kearifan dalam perjalanan. Ketika ia mencapai sebuah danau, ia tak berani meminum air itu karena bukan miliknya. Di danau tersebut, ia bertemu dengan burung raksasa. Terjadilah dialog antara keduanya. Penggalan dialog tersebut adalah:
Burung: apa yang tak bisa ditambah ataupun dikurangi?
Anak: waktu, ya waktu
Apa yang harus dimiliki setiap orang?
Anak: Cinta, ya cinta.
Apa yang paling berat membawa sekaligus melaksanakannya?
Amanah, ya amanah.
Selain itu, adik kandung seniman Tisna Sanjaya tersebut membacakan puisi Sembako (Sembilan Ayam Berkokok). Menurut dia, puisi tersebut mengabadikan ayahnya sebagai tukang jual ayam potong untuk membiayai 16 orang anaknya.
Iman Soleh mempunyai komunitas penggagas komunitas seni CCL (Center of Cultural Ledeng) atau sering juga disingkat Celah-Celah Langit di kediamannya daerah Ledeng, Bandung. Ia pernah berkeliling ke daerah-daerah bersama majalah Horison. Pernah bergabung di Teater Taliphot Prancis. Pernah diundang ke Jepang untuk kegiatan teater di New National Theatre di Tokyo. Pernah bergabung di Teater Kecil Pimpinan Arifin C Noor dan STB Bandung.
Pada tahun 2007 dosen STSI Bandung ini mewakili Indonesia menghadiri forum World Performing Art di Lahore, Pakistan. Pada Agustus-September 2007, bersama komunitasnya diundang Asia Link melakukan pentas teater dalam rangka diplomasi budaya Indonesia-Australia, Yunani, Brasil, dan Palestina. (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
4
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua