Nasional

Tokoh Istimewa, Wakil Presiden Sebut KH Ali Yafie Manusia Terbaik Sesuai Sabda Nabi

Sen, 26 Juni 2023 | 07:00 WIB

Tokoh Istimewa, Wakil Presiden Sebut KH Ali Yafie Manusia Terbaik Sesuai Sabda Nabi

Wapres KH Ma'ruf Amin saat menyampaikan sosok penting almaghfurlah KH Ali Yafie pada Peluncuran buku KH Ali Yafie di Ruangan BJ. Habibie, Muamalat Tower, Jalan Prof Dr Satrio Nomor Kav 18, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Ahad siang (25/06/2023). (Foto: Biro Setwapres)

Jakarta, NU Online 
Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin menyebut sosok KH Ali Yafie sebagai tokoh yang istimewa. Hal ini disampaikan melalui  tayangan video singkat pada Peluncuran buku KH Ali Yafie di Ruangan BJ. Habibie, Muamalat Tower, Jalan Prof Dr Satrio Nomor Kav 18, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Ahad siang (25/06/2023).


“KH Ali Yafie merupakan tokoh istimewa,” kata wapres kelahiran 11 Maret 1943 itu.


Penyebutan ini bukan tanpa dasar. Pasalnya, sosok ulama asal Sulawesi Selatan itu merupakan tokoh yang tidak saja mumpuni dalam bidang agama, tetapi juga memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sosial di tengah masyarakat.


“Beliau memiliki ilmu agama mendalam, berkontribusi signifikan dalam kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan,” ujar Wapres.


Tidak hanya itu, sebagai seorang yang ahli dalam bidang agama, Kiai Ali Yafie juga berperan aktif dalam dinamika wacana pemikiran, pendidikan, hingga pergerakan organisasi keagamaan. “Aktif di dunia pemikiran, pendidikan, dan organisasi keagamaan, serta dikenal sebagai figur yang tawaduk dan berintegritas,” lanjutnya.


Wafat dalam usia 96 tahun dengan peran yang signifikan pada berbagai sektor menjadi alasan sosoknya layak disebut sebagai manusia terbaik sesuai sabda Nabi Muhammad saw, khairun nas man thala umruhu wa hasuna amaluhu, “Sebaik manusia adalah orang yang panjang usianya dan baik karyanya.”


“Dengan anugerah usia yang panjang hingga 96 tahun serta sederet peran positif di berbagai bidang, beliau menjadi salah satu manusia terbaik sesuai sabda Rasulullah saw,” katanya.


Sebagaimana diketahui, sosoknya pernah menjadi pimpinan tertinggi di tiga organisasi berbeda, yakni Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Majelis Ulama Indonesia (MUI), hingga Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI)


“Jejak beliau sebagai pucuk pimpinan MUI, PBNU, dan ICMI, menjadi bukti kiprah terbaik di ranah kehidupan kemasyarakatan,” katanya.


Di samping itu, Kiai Ali Yafie juga berperan penting dalam perubahan politik kebangsaan di Indonesia dengan kehadirannya yang secara khusus bersama sejumlah tokoh bangsa lainnya pada peralihan era dari Orde Baru menuju Reformasi.


“Kehadiran beliau bersama tokoh bangsa lainnya saat proses pergantian Orde Baru menuju era Reformasi menjadi penanda sumbangsih beliau di ranah kehidupan kebangsaan,” ujar Wapres.


Sementara di bidang pemikiran, Kiai Ali Yafie menaruh kontribusi penting dalam bidang fiqih sosial dengan mengaktualisasikan dan membumikan ajaran agama dalam konteks kehidupan masyarakat dan negara. “Merupakan satu warisan beliau di dunia pemikiran sekaligus cermin kedalaman  ilmu agamanya,” pungkasnya.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Syamsul Arifin