Tiru Rasulullah Bukan Sekadar Jenggot, Tapi Akhlak
NU Online · Rabu, 16 September 2015 | 07:01 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan, memelihara jenggot termasuk salah satu sunnah Rasulullah SAW sehingga kaum muslim boleh mengamalkannya. Tapi yang ditiru jangan hanya jenggotnya saja, melainkan akhlaknya.
<>
Wali-wali Allah, para sufi, kiai-kiai NU seperti Hadrotusyekh Hasyim Asy’ari juga berjenggot, tapi mereka mengikuti akhlak Rasulullah. “Konsekuensinya, orang berjenggot, harus pula berusaha mengikuti perilaku Rasulullah,” katanya di gedung PBNU, Jakarta, Selasa malam (15/9).
Kiai asal Cirebon ini menegaskan, percuma saja jika jenggot sekadar asesoris, tapi akhlaknya jauh dari akhlak Islam, tidak mengikuti akhlak Rasul. Karena misi yang paling subtansi dari Rasulullah adalah membangun akhlak.
Jika berjenggot malah menjadikan sombong, merasa paling benar, paling Islam, paling mengikuti sunnah Rasul, itu berarti bertolak belakang dengan sifat Rasululllah.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ketika memelihara jenggot, syaraf pendukung kecerdasan otak, teratarik habis oleh jenggot. Karenanya jenggot mengurangi kecerdasan.
Menurut dia, kecerdasannya itu akan turun ke hati. Artinya orang berjenggot panjang adalah simbol dari hati yang sudah arif, bersih, sudah tidak lagi memikirkan harta dunia, kedudukan, dan ikhlas lillahi ta’ala.
“Ulama sufi dan wali semuanya berjenggot, kecerdasan pindah dari otak ke hati,” jelasnya. (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
3
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
4
Nusron Wahid Klarifikasi soal Isu Kepemilikan Tanah, Petani Desak Pemerintah Laksanakan Reforma Agraria
5
Badai Perlawanan Rakyat Pati
6
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
Terkini
Lihat Semua