
Ilustrasi: Masa keemasan Indonesia tak lepas dari peran milenial yang harus senantiasa menjadi manusia produktif, kompetitif, dan inovatif.
Nuriel Shiami Indiraphasa
Kontributor
Jakarta, NU Online
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan terdapat tiga syarat atau kunci untuk mewujudkan masa keemasan Indonesia.
Mengisi Webinar Semangat Kemerdekaan Indonesia: Outlook Indonesia Masa Depan, Rabu (8/9/2021), Ridwan Kamil menyebutkan ketiga kunci tersebut adalah pertumbuhan ekonomi yang konsisten di angka minimal 5 persen, demokrasi yang damai, dan milenial produktif.
Mengacu pada perekonomian negara adidaya lainnya, Ridwan mengatakan bahwasan 5 persen pertumbuhan ekonomi tersebut dapat diusahakan melalui pengembangan ekonomi inovasi. "Yakni ekonomi yang adaptif terhadap perkembangan digital dan teknologi," kata Ridwan Kamil dalam acara yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Syarat yang kedua yaitu demokrasi damai. Ia menjelaskan bahwa pesta demokrasi hanyalah sebuah kontestasi, tidak perlu ada kebencian yang tersulut hingga berpotensi menjadi perang. "Demokrasi yang damai ini merupakan upaya untuk dapat mengukuhkan bingkai persatuan demi masa depan yang selamat," ungkapnya.
Ridwan menegaskan sejatinya yang menjadikan Indonesia hari ini bukan hanya ditinjau dari banyaknya persamaan. Justru, perbedaanlah yang kentara, suku, agama, bahasa dan sebagainya.
"Inilah yang seharusnya menjadi pedoman, bahwa untuk bisa menciptakan kedamaian di persatuan tersebut, perbedaan harus dilihat sebagai rahmat," ujarnya. Hal ini ia sampaikan mengingat betapa pertengkaran dapat memecah belah suatu bangsa dan berakibat fatal.
"Negara yang akhirnya bubar itu, karena peperangan yang tidak bisa terselesaikan. Peperangan datang dari kerusuhan yang tidak terkendalikan. Kerusuhan datang dari pertengkaran yg tidak berkesudahan. Pertengkaran datang dari hasutan provokatif, dan hasutan datang dari melihat perbedaan sebagai kebencian," jelas Ridwan yang akrab disapa Kang Emil itu.
Syarat ketiga, milenial harus menjadi manusia yang kompetitif-produktif. Karena itu Ridwan berharap agar para milenial maupun generasi Z senantiasa menjadi manusia yang produktif, kompetitif, dan inovatif.
"Di tahun 2045, 70 persen warga Indonesia usianya di bawah 40 tahun. Tujuh puluh persen itu saya doakan tangannya di atas bukan di bawah, menjadi pemberi solusi bukan pemaki, menjadi generasi yang turun tangan bukan tunjuk tangan atau lepas tangan, juga 70 persen itu menjadi generasi yang tangguh; dipuji tidak terbang dan dicaci tidak tumbang," harap pria kelahiran Bandung tersebut.
Kontributor: Nuriel Shiami Indirapasha
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
Terkini
Lihat Semua