Nasional

Tidak Bubar, Indonesia Miliki 3 Modal Penting Ini

NU Online  ·  Rabu, 11 April 2018 | 08:45 WIB

Tangerang Selatan, NU Online
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, ada pihak yang menginginkan Indonesia hancur dan bubar. Mereka melakukan berbagai macam upaya untuk membubarkan Indonesia. Termasuk adu domba antar sesama anak bangsa. 

“Ada banyak pihak yang tidak menginginkan Indonesia menjadi kuat. Mereka ingin Indonesia bubar,” kata Zainut dalam acara Sosialisasi Konsensus Kebangsaan bertemakan Meneguhkan NKRI bagi Da'iyah  dan Pimpinan Majlis Ta'lim di Gedung Serba Guna Muslimat NU Pondok Cabe Tangerang Selatan, Rabu (11/4).

Namun demikian, lanjutnya, Indonesia masih tetap ada hingga hari ini. Menurutnya ada tiga modal yang dimiliki Indonesia sehingga negara ini bisa tetap berdiri kokoh hingga saat ini. Pertama, modal rohaniyah. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius.Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Indonesia berpegang teguh pada nilai-nilai ajaran agama, terutama Islam karena mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim. 

Bagi Zainut, ada perbedaan mendasar antara bangsa yang religius dan yang tidak ketika menghadapi suatu persoalan. Ketika menghadapi sebuah permasalahan dan tidak mampu menyelesaikannya, bangsa yang religius tidak putus asa. Mereka memasrahkan permasalahan yang tak terselesaikan tersebut kepada Allah setelah melakukan berbagai macam usaha.

“Sementara orang yang tidak beragama dan dia tidak mampu menghadapi persoalannya. Dia akan bunuh diri," lanjutnya.

Kedua, modal sosial budaya. Indonesia merupakan bangsa yang sangat majemuk. Ada ratusan bahasa, budaya, bahasa, etnik, dan suku di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga memiliki enam agama resmi, disamping banyak kepercayaan yang tidak diakui secara resmi.

“Keragaman itu menjadi pemersatu kita. Kita boleh beragama tapi harus tetap menjunjung tinggi kemanusiaan. Beda pendapat boleh, tapi tidak boleh perpecahan,” kata Wakil Ketua Umum MUI ini. 

Ketiga, imbuhnya, modal ideologi. Para pendiri bangsa menjadikan Indonesia sebagai dasar dan falsafah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila ini lah yang menjadi titik temu antara elemen bangsa yang majemuk. (Muchlishon)