Subang, NU Online
Hakam Mabruri (34) dan Rofingatul Islamiah (34), pasangan suami istri asal Malang, Jawa Timur berinisiatif menyosialisasikan corak khas Islam Nusantara ke 11 Negara.
Saat melakukan Start pada 17 Desember 2016 lalu, Pasutri yang diketahui anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Malang ini tiba di Kabupaten Subang, Jawa Barat dan disambut oleh ratusan Banser Subang di perbatasan Indramayu-Subang tepatnya di jalan Pantura Pusakajaya sejak Sabtu (7/1) kemarin. Saat ini keduanya tengah berisitirahat di kediaman Ketua PAC GP Ansor Pamanukan untuk persiapan menuju Kabupaten Karawang.
Dihadapan ratusan kader Ansor dan Banser Subang, keduanya mengaku akan mengelilingi 11 negara menggunakan sepeda ontel tersebut dengan misi sosialisasikan kepada masyarakat konsep Islam Nusantara yang terimplikasikan terhadap ajaran Islam yang penuh kedamaian dan kasih sayang.
"Hari ini sering kita temukan bahwa ajaran Islam itu identik dengan kekerasan. Nah misi kita ingin menginformasikan bahwa Islam itu agama yang damai, toleran dan penuh kasih sayang," ujar Hakam, Ahad (8/1).
Terkait dengan sepeda ontel, Hakam beserta istrinya menilai jika sepeda yang ditumpanginya tersebut sebagai kendaraan yang ramah lingkungan. “Ini juga mengisyaratkan jika ajaran Islam itu ajaran yang ramah, bukan ajaran yang marah-marah,” tegasnya.
Selain itu, lanjut Hakam, dirinya sengaja mengambil rute ziarah di Pulau Jawa yang tujuannya ke beberapa makam wali sanga. Hal itu dilakukan untuk mengambil kesempatan bias berziarah kepada para penebar Islam di Indonesia dengan konsep Islam Rahmatan Lil Alamien.
“Apa yang dilakukan oleh Wali Songo dalam menyebarkan ajaran Islam yakni dengan penuh hikmah dan bijaksana. Lebih toleran dan lebih menghargai terhadap sesama,” jelasnya.
Sementara Ketua PC GP Ansor Subang, Asep Alamsyah Heridinata menyambut baik atas kedatangan Pasutri yang merupakan keluarga besar GP Ansr NU tersebut. Bersama anggota Ansor dan Banser Subang, dirinya menerima dan menjamu serta disiapkan tempat untuk beristirahat.
“Semoga keduanya selamat sampai tujuan serta tidak terjadi hal-hal yang bias menghambat perjalanannya. Sehingga mereka berdua bias mengibarkan dan mentransformasikan kepada masyarakat tentang ajaran Islam Rahmatan lil Alamin,” pungkasnya. (Ade Mahmudin/Fathoni)