Temui Gus Yahya, Kepala Badan Gizi Nasional Lakukan Koordinasi Program MBG di Pesantren NU
NU Online · Senin, 20 Januari 2025 | 16:30 WIB

Momen Gus Yahya beserta jajaran PBNU sedang menerima kunjungan Badan Gizi Nasional di lantai 3 Gedung PBNU, Jakarta, Senin (20/1/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menemui Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) untuk melakukan koordinasi terkait pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di pesantren-pesantren NU.
Pertemuan itu berlangsung sekitar satu jam di lantai 3 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, pada Senin (20/1/2025).
Gus Yahya didampingi oleh para pimpinan lembaga NU dan ketua program yang berkaitan langsung dengan pemenuhan gizi anak, yakni dari Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif PBNU, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU, serta Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU).
"Bertemu dengan Kepala Badan Gizi Nasional Prof Dadan, terkait kerja sama antara Badan Gizi Nasional dengan NU untuk mengkoordinasikan jaringan pesantren-pesantren dan sekolah-sekolah agar ikut serta dalam program Makan Bergizi Gratis ini," kata Gus Yahya saat jumpa pers.
Gus Yahya menginginkan, nantinya NU dapat berperan dalam program strategis era Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu.
"Sehingga kita bisa membantu, dan NU bisa mempercepat pencapaian-pencapaian dari program ini ke depan," jelasnya.
Senada, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menegaskan bahwa peran NU yang sudah menjadi bagian penting dari kehidupan bernegara itu diharapkan menjadi partner kerja di program MBG yang menelan anggaran Rp420 triliun per tahun itu.
"NU adalah bagian yang sangat penting dalam kehidupan bernegara di Indonesia dan merupakan partner yang bisa digandeng Badan Gizi untuk terus meningkatkan pelayanan demi kesuksesan program makan bergizi," katanya.
Ia menyadari bahwa pesantren-pesantren yang berafiliasi oleh NU ini, di dalamnya terdapat lima juta santri, sehingga pemenuhan program MBG perlu dipersiapkan dengan matang.
"Seperti diketahui, ada 5 juta santri di seluruh Indonesia yang juga menjadi bagian dari penerima manfaat dan sudah dimasukkan dalam program ini," katanya.
Menurut Dadan, keberadaan NU akan mempercepat proses pelayanan makan bergizi sebagaimana yang diharapkan Presiden Prabowo Subianto.
"Dengan kerja sama antar lembaga, kegiatan ini akan berjalan secara formal dan lebih sistematis," terangnya.
Sebagai tambahan informasi, pertemuan ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni, Ketua PBNU H Choirul Sholeh Rosyid, Wakil Ketua Satgas Nasional GKMNU Hj Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, Sekretaris Lakpesdam PBNU Ufi Ulfiah, dan Sekretaris LP Maarif NU Harianto Oghie.
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua