Nasional

Telekonferensi ‘Belajar Mengajar di Finlandia’ Digelar Malam Ini

Sab, 11 April 2020 | 07:00 WIB

Telekonferensi ‘Belajar Mengajar di Finlandia’ Digelar Malam Ini

Para guru membutuhkan gagasan mengajar dan belajar yang efektif dan berkualitas untuk kecerdasan anak didik di Indonesia. (ilustrasi)

Jakarta, NU Online
Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) akan menggelar Telekonferensi International bertajuk Belajar dan Mengajar di Firlandia', Sabtu (11/4) malam ini. Acara dijadwalkan dimulai pukul 20.00 WIB.
 
Dua narasumber akan turut mengisi kegiatan yakni kandidat Ph.D Tampere Univesity Firland, Muchamad Tolchah; dan Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK Kemenag RI, Ahmad Hidayatullah. 
 
Wakil Ketua Pergunu, Aris Adi Leksono menuturkan, telekonferensi akan berlangsung selama satu jam menggunakan aplikasi talk fusion. Para pesertanya diutamakan para pegiat pendidikan dan para guru seluruh Indonesia. Meski begitu, pihaknya membuka untuk umum diskusi terkait belajar dan mengajar di Finlandia tersebut. 
 
"Insyallah kegiatan ini kami mulai dengan tepat waktu. Karena itu kami mohon kepada para calon peserta untuk segera mengunduh aplikasi talk fusion live meeting terlebih dahulu," kata Aris, Sabtu (11/4) pagi.
 
 
Menurut dia, dalam kondisi apa pun dunia pendidikan harus menjadi perhatian bersama baik oleh pemerintah maupun lembaga pendidikan lain, serta berbagai kalangan. Para guru membutuhkan gagasan mengajar dan belajar yang efektif dan berkualitas untuk kecerdasan anak didik di Indonesia. 
 
"Pendidikan menjadi nilai utama dalam setiap langkah. Karena itu meski dalam kondisi Pandemi ruang dialektik membahas pendidikan akan terus diupayakan. Pergunu berharap wabah ini cepat berlalu, semua aktifitas berjalan normal," tuturnya. 
 
Ia menjelaskan, dunia telah mengakui pendidikan di Finlandia sebagai pendidikan peringkat pertama seluruh dunia. Banyaknya saran yang masuk dari berbagai ahli pada tahun 2001, sekolah-sekolah di Finlandia mulai melakukan perubahan dalam hal metode pengajaran, berbagai peraturan, dan lain-lain.  
 
Akhirnya, selama hampir 20 tahun sekolah-sekolah di Finlandia melakukan perubahan. Hasilnya pun, kian memuaskan. Hal tersebut dapat dibuktikan misalnya pada Desember 2001 Organization for Economic Cooperation and Development Organisasi Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi (OEDC) mempublikasikan hasil studi hasil internasional pertamanya.
 
Hasil studi tersebut berisi tentang kemampuan anak-anak berusia 15 tahun yang berhubungan dengan keterampilan membaca, matematika, dan ilmiah. Di luar perkiraan, Finlandia menjadi peringkat 1 dari 31 negara.
 
 
Pewarta : Abdul Rahman Ahdori
Editor : Kendi Setiawan