Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menilai, konflik Timur Tengah hingga berdarah-darah disebabkan faham keagamaan yang mereka anut tidak diorganisasikan dalam bentuk organisasi kemasyarakatan (ormas).<>
āTerlepas dari persoalan politik, konflik terjadi karena paham keagamaan mereka tidak tidak diatur, ditulis atau dibikin organisasi. Ā Mereka tidak ada wadah, media tempat di situ berkumpul,ā kata ketua umu saat memberikan pengantar dalam bedah buku āIslam in Contention: Rethinking Islam and State in Indonesiaā di gedung PBNU, Jakarta, Rabu (25/4) lalu.Ā
āFungsi berormas (organisasi massa, red) yaitu: yatafaqohu dan Yundziru. Yatafaqohu fiddin, berdiskusi, memahami agama . Kalau sudah yatafaqohu, nanti yundziru qoumahum, mengarahkan umat bangsa ini. Pentingnya itu,ā katanya mengutip ayat Al-Qur'an.
Kang Said, panggilan akrab KH Said Aqil Siroj, juga menjelaskan, dua kata tersebut, dalam tata bahasa Arab adalah fiāil mudariā yang menunjukkan arti kontinyu. Jadi, terus-menerus dilakukan dan diupayakan.
āAlhamdulillah di Indonesia ada ormas. Ada NU, Muhammadiyah dan lain-lain. Melalui ormas, pola pikir dan pemahaman kita godok dari sini; memberikan solusi, urun-rembug yang bisa mendinginkan suasana politik. Kemudian nanti kita berikan kepada bangsa. Ā Itu yang penting,ā Ā paparnya.Ā
āNah, saya sampaikan hal itu kepada menteri agama Turki. Waduh, kalau begitu sangat penting sekali, saya akan meniru. Penting sekali, kita akan meniru Indonesia, akan meniru NU,ā cerita Kang Said.Ā
Redaktur: A. Khoirul Anam
Penulis Ā : Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua