Nasional

Sweeping Buku sama dengan Menganggap Masyarakat masih Bodoh

Sab, 29 Desember 2018 | 15:00 WIB

Sweeping Buku sama dengan Menganggap Masyarakat masih Bodoh

Sweeping Ilustrasi (Alit Ambara)

Jakarta, NU Online
Aksi sweeping atas sejumlah buku anggota Koramil 0809/11 Pare Kediri beberapa waktu lalu mendapat tanggapan keras dari Ketua Lakpesdam NU, Dr  H Rumadi Ahmad MA. Aksi tersebut disebutnya sebagai tindakan yang menghina kewarasan akal sehat. 

"Tindakan ini penghinaan akal sehat dan sama saja menganggap masyarakat bodoh," kata Rumadi Ahmad pada NU Online, Sabtu (29/12). 

Rumadi mengatakan tindakan penggerebekan seperti ini sudah usang dan tidak bisa dibenarkan. Secara prosedur penyitaan buku ini menyalahi aturan yang berlaku. "Tidak bisa TNI melakukan penyitaan. Itu bukan kewenangan TNI," lanjutnya.

Kalaupun terbukti bersalah, penyitaan pada properti milik orang lain harus mengikuti prosedur yang ditetapkan. "Kalau toh ada pelarangan buku, penyitaan tidak bisa dilakukan sepihak, harus melalui prosedur hukum," katanya.

Lebih dari itu Rumadi menilai hal tersebut sebagai aksi yang berlebihan yang tidak sesuai dengan semangat zaman yang semakin terbuka. "Ini tindakan berlebihan. Zaman gini kok masih ada sweeping buku," katanya.

Sebelumnya anggota Koramil 0809/11 Pare Kediri menyita 149 buah buku yang dianggap mempropagandakan paham komunis. Menurut keterangan Komandan Koramil Pare, Letnan Satu Sutejo, penyitaan ini berdasarkan Tap MPRS Nomor 25 Tahun 1996 tentang pembubaran Partai Komunis Indonesia.

Namun tidak semua buku yang disita merupakan buku propaganda PKI. Justru salah satu buku yang ikut 'digaruk' adalah buku 'Benturan NU-PKI' karya H Abdul Mun'im DZ yang berisi klarifikasi kalangan Nahdliyin seputar kejadian 1965/66. (Ahmad Rozali)