Nasional

Sowan PBNU, Norwegia Keluhkan Ekstremisme Agama di Dunia

Sen, 16 November 2015 | 12:00 WIB

Jakarta, NU Online
Duta Besar Norwegia Stig Traavik bersama First Secretary First Hana Ryba Cervenka dan Uskup Gereja Norwegia Gunnar StĂĄlsett bersilaturahmi ke kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Senin (16/11). Rombongan diterima langsung Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.
<>
Rombongan dari Norwegia dalam kesempatan itu mengeluhkan perihal situasi mutakhir di dunia yang diwarnai kekerasan atas nama agama, di antaranya yang dilakukan oleh ISIS. Mereka juga menyinggung soal teror mengerikan yang terjadi di Perancis.

Dalam pertemuan itu, PBNU menyatakan secara tegas mengutuk berbagai bentuk terorisme atas nama Islam, termasuk yang memakan korban nyawa di Perancis, baru-baru ini. Kang Said, sapaan akrab Ketum PBNU, mengatakan terorisme bertentangan dengan ajaran Islam sebagai agama rahmat bagi seluruh alam.

Indonesia, imbuh Kang Said, melalui Pancasila telah menyelesaikan hubungan kusut antara Islam dan negara. NU bersama ormas-ormas Islam moderat lain berkomitmen menjaga Indonesia dengan segenap kebhinnekaannya.

Menjawab pertanyaan Gunnar StĂĄlsett pandangan NU tentang syariat Islam, Wakil Ketua Umum PBNU Slamet Effendy Yusuf yang turut menyambut saat itu mengatakan, sebagai organisasi Islam NU taat terhadap syariat, meski tak memaksakan masuk ke konstitusi.

Bagi NU, kata Slamet, hukum Islam mesti kontekstual dengan situasi kekinian. Bentuk formal negara Islam juga bukan sesuatu yang harus diperjuangkan selama nilai-nilai Islam menjiwai dasar negara dan peraturan perundang-undangan.

Kepada rombongan, PBNU juga menegaskan moderatisme Islam ala NU bisa berkembang menjadi pandangan alur umum dunia Islam di berbagai negara. Hadir pula dalam kesempatan itu Ketua PBNU H Marsudi Syuhud dan Bendahara Umum PBNU H Bina Suhendra. (Mahbib)