Nasional

Soal Visi Jokowi Bangun SDM, Muslimat NU Soroti Bagian Kesehatan

Sen, 15 Juli 2019 | 07:00 WIB

Jakarta, NU Online
Muslimat Nahdlatul Ulama merespons positif visi presiden Joko Widodo yang salah satunya berkomitmen membangun Sumber Daya Manusia (SDM) dengan menangani persoalan kesehatan yaitu stunting dari dini. Menurut Wakil Sekretaris PP Muslimat NU Fauziah M Asih, pendekatan preventif sangat efektif dalam menangani persoalan stunting agar tidak lahir bayi stunting.

“Alhamdulillah pemerintah ke depan masih sangat concern dengan stunting, terbukti dari pendekatannya dimulai dari pemenuhan gizi untuk remaja putri dan ibu yang hamil dengan pemberian gizi yang optimal, sehingga tidak lahir bayi-bayi atau anak stunting,” kata Fauziah, Senin (15/7) melalui sambungan telepon.

Perempuan yang kerap disapa Uche ini mengatakan, penanganan terhadap persoalan stunting merupakan suatu keharusan dalam rangka mempersiapkan generasi mendatang yang cerdas dan sehat, baik lahir maupun batin agar bisa bersaing di era revolusi industri 4.0.

Visi Jokowi terhadap stunting ini dinilainya sebagai penegasan komitmen pemerintah karena dalam pandangannya, pada periode pertama, pemerintah sudah mempunyai perhatian terhadap stunting.

“Era Jokowi program stunting merupakan program semua kementrian serentak, bukan hanya programnya Kemenkes, tapi semua kementrian harus menyiapkan dana untuk program tersebut,” ucap perempuan yang juga akademisi Kesehatan Masyarakat FKG Prof DR Moestopo itu.

Namun sayangnya, hingga kini hasil dari program penanganan stunting belum maksimal karena selain cara berpikir masyarakat yang rendah, juga pelaksanaan dari para pemangku kepentingan (stakeholders) yang hanya untuk penyerapan anggaran saja.

“Dari sisi masyarakat masih menganggap stunting bukan sesuatu yang serius. Anak yang stunting dianggap biasa saja kan cuma anak pendek. Pola pikir ini bahaya bila dibiarkan krn akan mempengaruhi SDM bangsa dimasa yang akan datang,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Presiden terpilih Joko Widodo menyatakan dalam salah satu isi pidato visi Indonesia di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Ahad (14/7), yang akan memberikan prioritas lima tahun ke depan pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).

Menurut Jokowi, Pembangunan SDM menjadi kunci Indonesia ke depan. Titik dimulainya pembangunan SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak usia sekolah. 

“Ini merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia unggul ke depan. Itu harus dijaga betul. Jangan sampai ada stunting, kematian ibu, atau kematian bayi meningkat. Tugas besar kita di situ,” kata Jokowi.

Sebagai informasi, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)