Nasional

Soal Narkoba, Khofifah: Awasi Putra-putri Jika Tak Wajar

NU Online  ·  Ahad, 16 Juli 2017 | 14:02 WIB

Mojokerto, NU Online
Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa bercerita tentang kunjungannya ke lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan wanita serta anak di sejumlah daerah. Ia mengaku terkejut pada kunjungannya terutama saat bulan Ramadhan lalu di mana kebanyakan napi wanita terjerat kejahatan narkoba.

Demikian disampaikan Hj Khofifah saat menghadiri acara halal bihalal yang diselenggarakan Muslimat NU Kota Mojokerto, Sabtu (15/7). Acara yang dikemas seperti pengajian lalu bersalam salaman itu, dihadiri ratusan anggota serta pengurus.

"60 persen napi wanita karena korban penyalahguna atau pengedar narkoba," kata Khofifah di depan para anggota Muslimat NU Kota Mojokerto.

Suatu ketika, di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Khofifah bertanya kepada napi anak perempuan berusia sekitar 14 tahun karena kasus narkotika. "Saya disuruh teman agar mengirimkan bungkusan ke mall dengan iming-iming uang empat belas juta," cerita Khofifah menirukan suara anak itu.

Cerita yang hampir sama Khofifah temui di Kabupaten Mojokerto. "Saya dikasih teman narkoba, tapi dibilangnya obat biar semangat belajar. Sekali sampai tiga kali dikasih cuma-cuma, keempat kali disuruh beli," kata Khofifah menirukan cerita seorang remaja putri berprestasi terjebak narkotika karena ketidaktahuannya.

Berdasarkan cerita itu, diperlukan ketahanan diri dan kewaspadaan, terutama bagi para orang tua. "Kok tasnya ganti, kok sepatunya ganti, kok t-shirtnya ganti, padahal ini usianya 13, 14 dan 15 tahun, darimana uangmu, Nak. Memang seharusnya kewaspadaan dibangun di lingkungan keluarga," kata Khofifah.

Ia mengatakan, betapa rentannya perempuan muda terjebak jeratan bandar dan pengedar narkotika. Karena itu, lingkungan keluarga menjadi penting untuk membentengi generasi bangsa agar selamat dari barang haram itu.

Selain itu, Khofifah juga berpesan kepada ibu-ibu Muslimat agar peka terhadap perilaku putra-putrinya. Sekarang perlu adanya kepekaan keluarga kalau ditemukan kemungkinan (anak) kalau begini dan begitu. "Oh, mungkin ini ada sesuatu, supaya cek urine. Supaya diketahui sejak dini, tidak baru diketahui setelah lama mengkonsumsi narkoba," lanjut Khofifah.

Khofifah berharap, ibu-ibu Muslimat jadi penguat, “Hai perempuan, hindari narkoba. Hai perempuan, jaga dirimu dan keluargamu. Jangan sampai jadi korban penyalahguna narkoba, apalagi jadi pengedar," pungkasnya. (Rof Maulana/Alhafiz K)