Nasional

Shalawat Nahdliyah Disenandungkan di Hadapan Presiden Jokowi

Rab, 27 Februari 2019 | 10:00 WIB

Banjar, NU Online 
Di antara pidato Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Khotbah Iftitah Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, ada shalawat yang disenandungkan tim paduan suara. 

Menurut pembawa acara pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Kota Banjar, Rabu (27/2) senandung tersebut merupakan Shalawat Nahdliyah. 

Berikut shalawat tersebut: 

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ
صَلَاةً تُرَغِّبُ وَتُنَشِّطُ
2x وَتُحَمِّسُ بِهَا الْجِهَادْ لِإِحْيَاءْ، وَإِعْلَاءِ دِيْنِ الْإِسْلَامْ
2x وَإِظْهَارِ شَعَائِرِهْ عَلَى طَرِيْقَةِ، جَمْعِيَّةِ نَهْضَةِ الْعُلَمَاءْ
2x وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
اَللّٰهْ اَللّٰهْ اَللّٰهُ اَللّٰهْ
ثَبِّتْ وَانْصُرْ أَهْلَ جَمْعِيَّةْ
2x جَمْعِيَّةْ نَهْضَةِ الْعُلَمَاءْ، لِإِعْلَاءِ كَلِمَةِ اللّٰهْ


“Ya Allah, limpahkan shalawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad, keluarga dan para sahabatnya, yang dengan berkah bacaan shalawat ini, jadikanlah kami senang, rajin, dan semangat dalam berjuang menghidupkan dan meninggikan agama Islam serta menampakkan syi’ar-syi’arnya menurut cara Jam’iyyah Nahdlatul Ulama. Ya Allah, teguhkanlah pendirian dan berikanlah kemenangan bagi warga Jam’iyyah Nahdlatul Ulama (Nahdliyyin) untuk meninggikan Kalimatillah (agama Islam dan seluruh ajarannya)“.

Senandung lain pada pembukaan Munas dan Konbes itu adalah Shalawat Badar, Ya Lal Wathon, dan Indonesia Raya. Tentu saja ada senandung pembacaan ayat suci Al-Qur’an. 

Shalawat Nahdliyah tersebut, disenandungkan di hadapan hadirin dan tamu undangan, di antaranya Presiden Joko Widodo, Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Kelautan dan Perikanan Susu Pudjiastuti, ulama Mesir dan Syiria, Wakil Ketua MPR RI Muhaimin Iskandar, dan lain-lain. 

Munas-Konbes NU yang digelar hingga 1 Maret 2019 ini diikuti perwakilan Pengurus Wilayah NU (PWNU) dari 34 provinsi, lembaga dan badan otonom NU di tingkat pusat, serta para kiai dari berbagai pesantren. Menurut rencana, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga akan hadir pada sesi penutupan nanti.

Sebagai pelaksanaan dari mandat keagamaan dan kebangsaan, Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2019 menyoroti sejumlah persoalan strategis, antara lain RUU Anti-Monopoli dan Persaingan Usaha, RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, bahaya sampah plastik, niaga perkapalan, bisnis money game (MLM), sel punca, politisasi agama, perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) yang menyebabkan sumur warga kering, dan lain-lain. (Abdullah Alawi)