Shalawat Asnawiyah Diusulkan Jadi Shalawat Nahdliyah Nasional
NU Online · Ahad, 2 November 2014 | 01:30 WIB
Kudus, NU Online
Untuk lebih membumikan Shalawat Asnawiyah di kalangan warga NU, shalawat karangan pendiri NU asal Kudus KH.Asnawi diusulkan menjadi shalawat Nahdliyah Nasional. Artinya, setiap acara NU dan sejenisnya di semua tingkatan seyogianya mengumandangkan shalawat tersebut.
<>
Usulan ini dilontarkan Rais Syuriah Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kota Kudus Jawa Tengah KH Abdul Wahab kepada NU Online di kantor PCNU Kudus Jalan Pramuka 20 Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (1/11).
Â
Menurutnya, shalawat Asnawiyah mempunyai makna historis yang sangat mendalam karena hasil karya salah satu pendiri NU. Apalagi, shalawat Asnawiyah merupakan kearifan lokal yang harus terus dipertahankan dan diamalkan supaya tidak hilang.
Â
"Rencananya,usulan ini akan saya sampaian secara tertulis dan dikirim ke PBNU untuk mengesahkannya. Tentu saja dengan meminta rekomendasi PCNU Kudus dan PWNU Jateng sehingga semakin kuat untuk ditetapkan menjadi bacaan 'wajib' warga NU," tandasnya.
Â
Shalawat Asnawiyah, kata Dosen STAIMAFA Pati ini, memiliki makna subtansif yang luar biasa. Disamping puji-pujian mengagungkan Nabi Muhammad, syair yang dikarang KH.Asnawi pada tahun 1925 ini juga berisi do'a untuk anak-anak pelajar dan santri yang tengah menuntut ilmu agar cepat mudah berhasil, bermanfaat dan berkah serta mendapat sinar Al Qur'an.
Â
"Pada bait terakhir mendoakan bangsa Indonesia agar selalu aman dari gangguan penjajah, jadi ini masih aktual terhadap kondisi kekinian bangsa karena ada semangat nasionalisme-nya," tandas KH Wahab.
Â
Selama ini, shalawat Asnawiyah sudah sangat populer dikumandangkan pelajar dan santri di kota Kudus. Bahkan santri Madrasah Qudsiyah yang didirikan KH.Asnawi, telah mengenalkan dan mensyiarkan dengan merilis album rebana bertajuk "Shalawat Asnawiyah". (Qomarul Adib/Mahbib)
Terpopuler
1
PMII Jakarta Timur Tuntut Keadilan Usai Kadernya Tertembak Peluru Karet hingga Tembus Dada
2
Demo Agustus 2025: Alarm Keras Suara Rakyat
3
Kapolda Metro Jaya Diteriaki Pembunuh oleh Ojol yang Hadir di Pemakaman Affan Kurniawan
4
PBNU Bersama 15 Ormas Islam Serukan Masyarakat Tenang dan Menahan Diri di Tengah Memanasnya Situasi
5
Khutbah Jumat: Kritik Santun, Cermin Cinta Tanah Air dalam Islam
6
Massa Aksi Jarah Markas Gegana dan Bakar Halte Senen yang Tak Jauh dari Mako Brimob Kwitang
Terkini
Lihat Semua