Nasional MULTAQA SUFI

Seperti Gaddafi, PBNU Berharap Raja Abdullah II Satukan Tarekat

NU Online  Ā·  Selasa, 25 Februari 2014 | 12:01 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengatakan, Muammar Gaddafi menjadi satu-satunya kepala negara yang mempunyai inisiatif untuk menyatukan berbagai aliran tarekat dalam forum pertemuan kaum sufi tingkat dunia. Raja Abdullah II diharapkan dapat menggantikan peran mendiang pemimpin besar Libya itu.<>

Raja Yordania Abdullah Bin Al-Hussein (Abdullah II) sudah tiba di Indonesia, Selasa (25/2) hari ini. PBNU telah menyiapkan acara khusus bertajuk Multaqa Sufi atau Nahdlatul Ulama Sufi Gathering di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (26/2) besok.

ā€œSatu-satunya kepala negara yang memberi wadah bagi tarekat atau kaum sufi adalah Muammar Gaddafi. Setelah Gaddafi tidak ada, diharapkan Raja Abdullah II bersama NU bisa menyatukan tarekat-tarekat di dunia yang jumlahnya ratusan,ā€ kataĀ  Kiai Said di kantor PBNU, Jakarta, Selasa (25/2) siang.

Menurutnya, pendekatan sufistik yang mengedepankan kelembutan hati dapat menjadi solusi bagi terciptanya perdamaian di Timur Tengah. Kiai Said sendiri memuji Yordania yang tetap damai dan tenang meski berada di antara negara-negara yang penuh dengan konflik.

ā€œSecara geografis, Yordania ini berada di posisi yang sulit karena bertetangga dengan Israel, Syria dan Irak. Namun alhamdulillah berkat seorang raja yang bijak, Yordania tetap aman. Beliau ini background-nya militer, tetapi penampilannya seperti orang sipil. Sikap dan pembawaannya berwibawa, patut ditiru oleh pemimpin negara-negara muslim di sekitarnya,ā€ kata Kiai Said.

Kegiatan Multaqa Sufi Rabu besok diselenggarakan mulai pukul 13.00 WIB dan akan dihadiri oleh kiai-kiai NU dari sejumlah wilayah di Indonesia. Raja Abdullah II dijadwalkan tiba di JCC pada 14.30 WIB. (A. Khoirul Anam)