Sepekan Lesbumi Jatim Gelar Pameran Kesenian
NU Online · Ahad, 21 Desember 2014 | 20:01 WIB
Surabaya, NU Online
Di penghujung tahun ini, Pengurus Wilayah Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) NU Jawa Timur menggelar pameran budaya seni lukis, pentas musik, sastra, dan seminar budaya. Kegiatan bertajuk "NU di Tahun Kebudayaan 2014", berlangsung sepekan, dari 21 hingga 27 Desember 2014.
<>
Sehubungan dengan “Tahun Kebudayaan” yang dicanangkan Pemerintah Pronvinsi Jawa Timur, Lesbumi NU Jatim menggelar serangkaian acara kesenian. "Kegiatan dipusatkan di gedung PWNU Jawa Timur, Jl Masjid Al-Akbar No 9 Surabaya," kata Nonot Sukrasmono kepada NU Online (21/12).
Acara dibuka secara resmi oleh Dirjen Kebudayaan Prof Kacung Marijan dan diawali dengan orasi budaya oleh KH Moh. Hasan Mutawakkil Alallah yang juga Ketua PWNU Jawa Timur, sekaligus menandai dibukanya pameran lukisan kaligrafi yang menampilkan karya para seniman di Jawa Timur.
"Kegiatan ini merupakan respon Lesbumi PWNU Jawa Timur atas agenda Pemprov Jatim yang mencanangkan Tahun 2014 sebagai Tahun Kebudayaan," kata Nonot, sapaan akrabnya. Sebagai bagian dari warga di provinsi ini, ternyata banyak seniman yang mempunyai beragam ekspresi lahir dari lingkungan warga NU, lanjutnya.
"Dengan kegiatan ini, Lesbumi ingin menunjukkan capaian tersendiri bagi NU di bidang kebudayaan, khususnya yang tercermin dalam berbagai ekspresi kesenian, seperti seni rupa, seni sastra, seni musik dan pemikiran kebudayaan," katanya.
Mashuri, salah seorang panitia merinci, bahwa kegiatan workshop kaligrafi diadakan pada Senin (22/12), oleh pakar kaligrafi HM Sulaihan. Pada hari yang sama juga digelar diskusi budaya bertajuk "Kebudayaan dalam Pandangan Nahdlatul Ulama" dengan pembicara Eros Djarot (sutradara dan pencipta musik, Jakarta), Acep Zamzam Noor (penyair asal Pesantren Cipasung, Tasikmalaya) dan Suko Widodo (Dosen Komunikasi Unair)..
Di bidang sastra, diluncurkan penerbitan buku puisi berjudul "Tasbih Hijau Bumi", sekaligus didiskusikan pada Selasa (23/12) dengan menghadirkan Binhad Nurohmat (penyair, Jakarta), M. Shoim Anwar (sastrawan Surabaya) dan dipandu Chamim Kohari (Mojokerto).
"Kami mengawali penerbitan buku sastra dengan 99 puisi, berusaha menunjukkan khazanah ekspresi dalam bentuk puisi yang dilakukan mereka yang mempunyai latar belakang santri dan hidup di lingkungan masyarakat NU," kata Mashuri, ketua pelaksana kegiatan ini.
Sedangkan pergelaran seni musik islami, dalam rangkaian ini menampilkan musik Burdah dari Banyuwangi, Terbang Jidor dari Lamongan, Ketrung dari Tulungagung. "Pentas ini diadakan pada Selasa tanggal 22 Desember," katanya. Sedang pada keesokan harinya, Rabu (23/12) ditampilkan pentas musikalisasi puisi bersama Kelompok Tikar Merah UIN Sunan Ampel Surabaya, Kelompok Sampan Tanpa Lautan dan Bengkel Muda Surabaya," ungkapnya.
Sedang pada penutupan kegiatan yakni Sabtu (27/12) dipentaskan musik patrol dari Sidoarjo, dan pemutaran film dokumentar "NU di Tahun Kebudayaan".
Selama kegiatan ini berlangsung, pameran lukisan bisa disaksikan untuk umum, menampilkan karya para pelukis. Seperti, Nonot Sukrasmono, Nashar Batati, Khusnul Bahri, Andik Eko, Budi Sulaiman, Iwan Suwarno, Zainal AM, Nabila Dwi Gayatri, Lutfi Sakato, Wadji MS, Eddy Kuas, Sulton Akbar, Lukman, Amir Kiah, Farid, Edi Santoso, dan Samduro.
"Kami membuka seluas-luas kepada masyarakat dan publik seni untuk hadir dalam kegiatan, baik pameran, seminar dan pentas kesenian," tandas Nonot. Kami berharap masyarakat terbuka wawasannya tentang kesenian, khususnya bagian ekspresi para seniman di lingkungan NU dan masyarakat secara luas, lanjutnya.
Acara pembukaan dimeriahkan pentas musik Albanjari dari Tuban. Tampak hadir , sejumlah kalangan seperti Konjen Republik Rakyat Tiongkok di Surabaya. Juga para pejabat dan pengurus PWNU Jatim, baik dari badan otonom maupun lembaga dan lajnah. (Syaifullah/Abdullah)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
5
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua