Nasional

Semarak Grebeg Besar Berlangsung di Tiga Daerah

NU Online  ·  Rabu, 16 Oktober 2013 | 03:00 WIB

Solo, NU Online
Bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1434 H atau Selasa (15/10), tiga daerah menggelar upacara Grebeg Besar. Ketiga daerah di dua provinsi tersebut, yakni Surakarta dan Demak (Jawa Tengah), serta Yogyakarta merupakan peninggalan dari kerajaan Mataram Islam dan Demak. 
<>
Perhelatan yang diselenggarakan setiap tanggal 10 Besar (dalam bahasa Jawa) itu diselenggarakan dalam rangka merayakan hari raya Idul Adha.

Di Surakarta, Grebeg Besar tetap diselenggarakan meskipun Sinuhun PB XIII absen. “Meskipun Sinuhun tidak hadir, Grebeg Besar harus tetap diselenggarakan karena ini adalah tradisi wajib Mataram Islam, yang harus kita lestarikan,” ujar KGPH Puger, Pengageng Sentana Dalem Keraton Surakarta sebelum prosesi dimulai.

Acara dimulai dengan mengirab sepasang gunungan Grebeg Besar. Gunungan diberangkatkan dari depan Sasana Sewaka, kemudian dibawa ke Masjid Agung untuk didoakan ulama. Di Masjid Agung, ulama memanjatkan doa untuk kesejahteraan dan kemakmuran Bangsa Indonesia khususnya Keraton Kasunanan Surakarta.

Setelah didoakan, masyarakat dari berbagai daerah langsung memperebutkan gunungan kakung yang berisi hasil bumi serta beberapa kardus nasi, meski masih berada di dalam serambi masjid. Sementara gunungan estri dibawa kembali untuk diperebutkan di depan Kamandungan.

Salah satu warga, Kariyem, yang ikut memperebutkan gunungan berharap dapat ngalap berkah dari acara selamatan ini. “Saya setiap tahun selalu ngalap berkah di Grebeg besar. Mudah-mudahan, dengan mendapat bagian dari gunungan ini, semua permasalahan bisa lancar dan rezeki jadi mudah,” ujarnya.

Sementara itu, tak jauh berbeda dengan Surakarta, perayaan Grebek Besar di Demak dan Yogyakarta juga dimeriahkan dengan acara kirab dan rebutan gunung. Di Demak, berdasarkan informasi yang dihimpun dari sumber terpercaya, karnaval kirab budaya dimulai dari Pendopo Kabupaten Demak hingga ke Makam Sunan Kalijaga yang terletak di Desa Kadilangu, jaraknya sekitar 2 kilometer dari tempat mulai acara.

Sedangkan di Yogyakarta, kegiatan serupa terpusat di pelataran Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. (Ajie Najmuddin/Mahbib)