Semangat NU Care Bantu Pesantren Tahfidh di Bogor
NU Online · Jumat, 24 Maret 2017 | 14:48 WIB
Mendung yang menggantung di langit Pondok Pesantren Annur di Jalan Cibeureum Gang Menteng, Kampung Nyalindung, Desa Sukamantri Kecamata Tamansari, Bogor Jawa Barat sejak sebelum shalat Jumat (24/30) berubah jadi hujan. Selama dan beberapa saat setelah pelaksanaan shalat, hujan masih turun, hingga perlahan berubah gerimis.
Suasana basah dan dingin mengantar jamaah shalat Jumat terutama penduduk sekitar meninggalkan masjid di kompleks pesantren. Keadaan menjadi hangat saat beberapa santri menabuh rebana, membawakan musik hadrah. Sementara para santri lainnya mendendangkan shalawat.
Setelah sajian musik hadrah dan shalawat, Ustadz Fathurrohman, salah satu pengajar di pesantren tersebut, mengumumkan bahwa siang itu Pondok Pesantren Annur kedatangan tamu.
Kepada para tamu, Ustadz Fathurrohman menjelaskan Pondok Pesantren Annur merupakan pesantren tahfidh Al-Qur’an. Dirintis pada tahun 2007, semula pesantren itu hanya memiliki delapan santri. Berdiri di atas lahan seluas 1, 8 hektar, Pesantren Annur dibangun atas cita-cita H Amran yang ingin mewadahi para yatim dan dhuafa untuk menghafal Al-Quran.
“Perkembangan berikutnya, dilihat dari hasil yang cukup memuaskan terbukti dengan hafalan yang baik, masyarakat mulai tertarik untuk menitipkan anak mereka menghafal Al-Quran di sini,” kata Ustadz Fathurrohman.
Saat ini ada 125 santri di Pesantren Annur. Para santri yang berada pada rentang usia SMP-SMA, berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka belajar secara gratis di pesantren tersebut, baik untuk makan, tempat tinggal, maupun biaya pendidikan. Sementara alumninya banyak yang meneruskan belajar maupun mengabdikan diri di berbagai tempat termasuk luar negeri seperti Qatar dan Turki.
Para tamu yakni tim NU Care LAZISNU siang itu datang ke pondok pesantren Annur untuk menyerahkan bantuan berupa beras seberat 1,5 ton.
“Setelah saya bertemu dengan dan berbicara dengan para pengasuh dan ustadz di Pesantren Annur, saya dipenuhi pikiran apa yang bisa kami (NU Care) lakukan. Adalah tanggung jawab kita untuk saling berbagi. Kalau ada sedikit yang kami salurkan sekarang, ini adalah apresiasi dan penghormatan kepada para santri di sini,” kata Samsul.
Menurutnya, suasana menyenangkan dan melegakan di pondok pesantren sebagai tempat belajar harus selalu diciptakan. Karenanya ia berharap akan ada banyak hal yang bisa dilakukan dalam waktu ke depan untuk pesantren tersebut.
“Apa yang kurang di sini dan bisa kita tambahkan untuk perbaikan, akan kita diskusikan. Semuanya untuk meningkatkan semangat dan konsentrasi para santri di sini,” harapnya. (Kendi Setiawan/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Kontroversi MAN 1 Tegal: Keluarkan Siswi Juara Renang dari Sekolah
4
Kader PMII Dipiting saat Kunjungan Gibran di Blitar, Beda Sikap ketika Masih Jadi Wali Kota
5
Kronologi Siswi MAN 1 Tegal Dikeluarkan Pihak Sekolah
6
Pihak MAN 1 Tegal Bantah Keluarkan Siswi Berprestasi Gara-gara Baju Renang
Terkini
Lihat Semua