Nasional ADVERTORIAL

Selesaikan Pengeboran, Operasional Drilling Jambaran Tiung Biru Efisiensi Biaya dan Waktu

Kam, 14 Januari 2021 | 17:25 WIB

Selesaikan Pengeboran, Operasional Drilling Jambaran Tiung Biru Efisiensi Biaya dan Waktu

Tim Drilling PEPC berhasil menghemat waktu pengerjaan sebanyak selama 56 hari lebih cepat dari jadwal. (Foto: Humas Pertamina)

Bojonegoro, NU Online

Proyek Pengeboran Gas yang dilakukan oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) di wilayah operasional Proyek Jambaran-Tiung Biru telah mendekati masa akhir. Hingga periode Januari 2021, Operasional Drilling dan Riglees Completion telah berhasil bekerja dengan lebih cepat dari target. Tim Drilling PEPC berhasil menghemat waktu pengerjaan sebanyak selama 56 hari lebih cepat dari jadwal.

 

Dalam dunia industri migas, kondisi penghematan waktu kerja merupakan sebuah prestasi terutama ketika dibarengi dengan pencapaian tidak ada kecelakaan ataupun cidera dalam bekerja. Para Pekerja Proyek JTB telah bahu-membahu bekerja dengan semboyan Spirit to Zero Accident, dan berhasil mencapai lebih dari '1,6 Juta Jam Kerja Selamat'.

 

Pencapaian ini diperoleh berkat berkat ridho dari Tuhan YME, kerja sama dan kerja keras tam JTB, dan seluruh stakeholders, baik tenaga, pikiran maupun teknologi yang digunakan.

 

Pertamina menggunakan Cyber Walking Rig Milik Pertamina Drilling Services Indonesia atau PDSI yang sangat efisien untuk melakukan pemboran dengan metode Batch Drilling yang direncanakan. Seluruh capaian ini menjadi bukti bahwa Pertamina melalui para Perwiranya mampu mengelola Operasi Drilling pada highrisk hazard secara excellence baik aspek operasi maupun HSSE. 

 

Dukungan manajemen dan seluruh stakeholders terutama dimasa Pandemi Covid 19 juga merupakan kunci kesuksesan Drilling dan Rigless Completion campaign ini. Drilling dan Rigless Completion Campign Proyek JTB mampu melakukan efisiensi biaya operasional sebesar 11 persen dan waktu operasional sebanyak 21 persen.

 

Teknologi Single Trip Perforation long interval hingga 800 feet dan teknologi Smart Coiled Tubing (ACTive) Distributed Temperature Sensing (DTS) pada sumur high rate gas, dengan kandungan 8000 ppm H2S dan 34 persen CO2 yang dilakukan secara Rigless operation merupakan yang pertama kali di Indonesia dengan melibatkan 100 persen putra-putri Indonesia.

 

"Saya berharap teknologi ini bisa diterapkan pada operasi serupa baik di Region Subholding Upstream Pertamina lainya maupun KKKS di Seluruh Indonesia yang mempunyai kondisi operasional serupa dengan lapangan JTB," ujar Awang Lazuardi, selaku Direktur Utama PEPC, Kamis (14/1).

 

Operasi Well testing hingga rate 60 MMSCFD juga berlangsung aman dan kondusif. Semua ini terjadi, karena PEPC bekerja sama dengan mitra kerja yang andal dan terpercaya, serta dukungan dari para stakeholders. 

 

Awang menambahkan, hal ini menunjukkan bahwa Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru mendapatkan dukungan yang baik dari SKK Migas, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro hingga Pusat, juga masyarakat luas.
 


Semangat PEPC menuju World Class Company selain terus berinovasi dengan teknologi-teknologi yang digunakan juga didukung oleh kompetensi setiap perwiranya. Dalam mewujudkan sistem kerja yang profesional, PEPC menjunjung tinggi AKHLAK, yaitu Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. AKHLAK sendiri merupakan identitas dan budaya kerja yang mendukung peningkatan kinerja di lingkungan Grup Pertamina dan anak perusahaannya secara berkelanjutan.

 

Editor: Kendi Setiawan