Daerah

Dosen Unisma Berhasil Kembangkan Teknologi untuk Unggas

Jum, 8 Januari 2021 | 00:00 WIB

Dosen Unisma Berhasil Kembangkan Teknologi untuk Unggas

Tim riset Unisma berhasil meningkatkan mutu probiotik enkapsulapsi pada unggas. (Foto: Istimewa)

Malang, NU Online
Umi Kalsum bersama tim riset Universitas Islam Malang (Unisma), Jawa Timur yaitu Sumartono mendapatkan hibah dari RistekBRIN selama 3 tahun untuk Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT). Tim telah menyelesaikan risetnya pada tahapan kedua, dan di tahun 2021 ini akan dilanjutkan untuk tahun ketiga. Judul riset yang dikerjakan adalah implementasi dan peningkatan mutu probiotik enkapsulapsi sebagai aditif pakan unggas siap industrialisasi. 
 
“Penelitian probiotik untuk ternak ini sudah berlangsung sejak 2007, diawali dari riset dasar dengan melakukan isolasi bakteri dari usus halus burung puyuh,” kata Umi Kulsum, Kamis (7/1). 
 
Dijelaskannya bahwa isolasi tersebut berhasil mendapatkan dua spesies bakteri asam laktat yaitu laktobasilus fermentum dan laktobasilus salivarius. Kemudian tim riset melanjutkan penelitiannya hingga menghasilkan suatu probiotik yang tahan terhadap garam empedu maupun terhadap asam lambung. “Sehingga dimungkinkan bahwa bakteri tersebut berupa probiotik yang tetap hidup hingga di usus halus burung puyuh,” jelasnya. 
 
Saat ini, tim riset dosen Unisma telah meneliti tentang probiotik enkapsulasi dan berhasil divalidasi pada tingkat laboratorium. Selanjutnya produk hasil penelitian tersebut akan diimplementasikan secara luas pada industri peternakan. 
 
“Beberapa perusahaan peternakan telah bersedia menjadi mitra untuk uji coba produk probiotik enkapsulasi hasil riset PTUPT tersebut di lingkungan perusahaannya,” ungkapnya. 
 
Ketertarikan sejumlah mitra mengingat produk probiotik telah terbukti dalam skala laboratorium mampu meningkatkan produktivitas ternak, meningkatkan efisiensi pakan, menurunkan kadar kolesterol daging dan telur unggas, menurunkan biaya produksi serta meningkatkan pendapatan peternak. 
 
“Di samping itu produk probiotik enkapsulasi tersebut merupakan salah satu solusi terhadap permasalahan keamanan pangan. Sehubungan dengan adanya informasi tentang residu antibiotik pada produk unggas yang menyebabkan efek buruk bagi ternak maupun konsumen,” terang dia.
 
Hasil uji coba produk pada mitra peternakan burung puyuh yang telah dilakukan pada tahun 2020 telah terbukti. Bahwa penggunaan probiotik enkapsulasi pada pakan ternak puyuh dapat meningkatkan efisiensi pakan dan menurunkan kadar kolesterol telur hingga 50 persen. 
 
“Dengan demikian peternak nanti akan mendapatkan manfaat dari probiotik ini, sehingga ada beberapa perusahaan peternakan yang bersedia menjadi mitra penelitian ini untuk uji coba produk dari probiotik enkapsulasi ini,” katanya. 
 
Mahasiswa juga mendapatkan manfaat dari penyelenggaraan riset PTUPT ini. Yakni dengan bergabung dalam riset tersebut untuk memanfaatkan sebagian data yang diperoleh sebagai bahan penyusun skripsi. Di samping itu mahasiswa mendapatkan tambahan soft skill dan hard skill dalam pembuatan produk probiotik enkapsulasi. 
 
“Dengan demikian budaya riset di Unisma akan semakin berkualitas dan menghasilkan multi fungsi untuk baik untuk mahasiswa, institusi maupun kolaborasi dengan mitra pengguna,” ungkapnya.
 
Dengan terselenggaranya riset ini, maka hasil riset perguruan tinggi yang merupakan inovasi baru dan mempunyai nilai ekonomis serta mendapat perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), merupakan aset yang sangat berharga bagi Unisma. 
 
“Sasaran akhir dari penelitian ini adalah dihasilkannya inovasi teknologi pada bidang unggulan atau frontier dan rekayasa guna meningkatkan pembangunan berkelanjutan pada tingkat lokal maupun nasional,” pungkasnya.
 
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Syamsul Arifin