Nasional

Selenggarakan Rapim, LDNU dan LTMNU se-Jabar Deklarasi Antihoaks

NU Online  ·  Senin, 26 Maret 2018 | 01:30 WIB

Bandung, NU Online
Para ulama dan khatib yang aktif di Pimpinan Cabang Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) dan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) se-Jawa Barat menghadiri rapat pimpinan (rapim) di Pesantren Wasilatul Huda Cicalengka, Kabupaten Bandung, Sabtu (24/3). Mereka juga mendeklarasikan gerakan antihoaks.

Ketua Pimpinan Pusat LTMNU, KH Abdul Manan Abdul Ghani menyampaikan bahwa iblis senantiasa berusaha mengadu domba dan menghancurkan manusia dengan menggunakan statemen di antaranya hubbulmaliyah atau teori kapitalisme. 

“Dengan teori tersebut manusia diarahkan menjadi pecinta harta dan dunia hingga mengakibatkan dirinya menjauh dari Allah SWT,” katanya. Lalu secara membabi buta bergerak untuk merebut kekuasaan sebagaimana terjadinya kekacauan di beberapa negara Timur Tengah dan Afrika. Dari mulai negara Yaman, Suriah, Libya, Afganistan, dan sebagainya.

Umat Islam yang tinggal di negara konflik dan hingga kini berkecamuk adalah menghancurkan negerinya dengan saling menumpahkan darah, merusak kedamaian dan keamanan negeri.  “Itu terjadi karena mereka tidak melakukan tabayun  ketika memperoleh informasi,” katanya. Padahal info yang didapat merupakan bohong atau hoaks. Apalagi kabar bohong tersebut merupakan infomasi yang diciptakan dan disebarluaskan musuh Islam, lanjutnya.

KH Abdul Manan menegaskan agar semua pihak menjaga keamanan. “Kita semua berharap agar Indonesia yang damai ini tidak seperti negara-negara yang disebutkan. Kita harus menjaga Indonesia agar umat Islamnya tidak termakan oleh hoaks yang disebarkan intelejen asing yang hingga kini berusaha memporak porandakan Indonesia,” katanya.

LTMNU dan LDNU merupakan garda terdepan di jamiyah dan negeri ini. “Kita yang diamanahkan menjadi pengurus kedua lembaga harus giat membimbing warga, baik yang tinggal di desa hingga yang di perkotaan,” jelasnya. 

“Kita harus mengarahkan mereka agar tetap menjadi umat yang illa ibadah minhumul mukhlasin yang tidak termakan hoaks. Jangan pernah ada kata mundur untuk mengurusi umat, masjid, majlis taklim, madrasah,” sergahnya.

Pada kesempatan tersebut ia mengingatkan tanggungjawab besar dalam menjaga keamanan dan keutuhan NKRI.  “Karena NU adalah telah mendirikan negeri Indonesia. Karenanya harus tahu beragam khid'ah dan mukhabarat asing yang ingin menguasai kekayaan Indonesia dengan kekuatan hoaksnya sehingga diadu domba sampai lemah dan tak berdaya dalam mempertahankan negerinya,” urainya.

Kiai Manan melanjutkan bahwa LTMU dan LDNU merupakan ujung tombak. “Pulang dari sini kita akan bergerak dengan penuh keyakinan bahwa bergerak itu berkah, tidak ada keberkahan kecuali dengan pergerakan kita. Kita semua berharap antara masjid dan khatib yajri mutasawian, berjalan bersama demi jaya dan damainya NKRI,” pungkasnya. (Abdul Hadi Hasan/Ibnu Nawawi)