Nasional

Sekjen PBNU: Ngaji Kitab Bagian dari Pembentukan Karakter Bangsa

NU Online  Ā·  Rabu, 6 Desember 2017 | 10:25 WIB

Jakarta, NU Online
Sekjen PBNU Ahmad Helmy Faishal Zaini mengatakan kegiatan mengkaji kitab yang dilakukan santri dan pondok pesantren adalah bagian dari membangun spirit dan karakter kebangsaan.Ā 

Tak kurang Dokter Sutomo yang merupakan tokoh nasional dan pendiri Budi Utomo bahkan mengatakan sistem pendidikan pondok pesantren telah lebih dulu ada jauh sebelum Hindia Belanda mendirikan sekolah-sekolah.Ā 

ā€œPendidikan di pondok pesantren sebagai mata air ilmu di Nusantara, dan saat ini masih terus menjadi pilar utama pembentukan karakter babgsa,ā€ demikian Sekjen dalam sambutan pembukaan Teleconference dan Ngaji Kitab Adabul ā€˜Alim Wal Mutaallimin, di Gedung PBNU Jakart Pusat, Rabu (6/12) sore.

Ngaji kitab juga menjadi bagian dari NU yang lebih besar dalam bidang kemasyarakatan dan kebangsaan (wathaniyah).

Sekjen menyebut NU telah menjadi pemersatu umat.

ā€œTidak mudah menyatukan umat di mana Indonesia punya plurailtas dalam keagamaan dan kebhinekaan yang begitu rupa banyaknya,ā€ sambung Sekjen.

Tidak ada negara yang serumit Indonesia, namun umat di Indonesia dapat disatukan. Menyatukan bangsa Indonesia menjadi satu sesunggunya adalah hal yang susah.Ā 

ā€œNamun, jamaah dan jamiyah NU terbukti menjadi bagain penting dari penegakkan keberlangsungan kehidupan kebangsaan,ā€ kata Sekjen Helmy.

Atas dasar itu, lanjut Sekjen, banyak pihak yang mengatakan tidak ada NU, Indonesia bubar.

ā€œPanglima TNI, Kapolri, dan Presiden Jokowi mengakui itu. Karenanya teruslah hidupkan khasanah pesantren sebagai penggerak dan modal membangun spirit kebangsaan,ā€ pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut turut hadir Wakil Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Rais Syuriah PBNU KH Mustafa Aqil, Pimpinan Majelis Muwashalah Habib Soleh Aljufri.

Teleconference dilakukan dengan Habib Umar bin Hafiz dari Yaman. dan acara disiarkan langsung melalui 164 Channel, Nabawi TV dan NU Online.Ā (Kendi Setiawan)