Sejak 2010, Singkatan Lesbumi Berubah
NU Online · Senin, 25 Maret 2013 | 08:03 WIB
Jakarta, NU Online
Sejak tahun 2010, singkatan Lesbumi berubah. Lembaga kebudayaan NU ini semula bernama Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia. Sekarang menjadi Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia.
<>
Menurut Ketua PP Lesbumi, Sastro Ngatawi, perubahan tersebut dilakukan dalam Rapat Kerja tahun 2010, “Kata ‘seniman’, ‘budayawan’, dan ‘muslimin’ telah diubah menjadi ‘seni’, ‘budaya’, dan ‘muslim’,” katanya kepada NU Online, melalui surat elektronik, Ahad, (24/3).
Karena, sambung Sastro, kata ‘muslim’ itu sendiri sudah mewakili kata “seniman” dan “budayawan” yang merujuk kepada orang. Jadi, tidak perlu lagi akhiran ‘an’ pada kata ‘seniman’, ‘budayawan’.
Kata “seni budaya muslim” itu sendiri artinya adalah para senimaan dan budayawan yang beragama Islam.
Lesbumi didirikan di Bandung pada 28 Maret 1962 dengan ketua umum pertama Jamaludin Malik, pemilik PT Persari. Ia dikenal sebagai produser film. Tokoh lain adalah H. Usmar Ismail, seorang sutradara piawai yang dari tangannya lahir film-film besar sepanjang zaman serta puluhan bintang cemerlang.
Kemudian ada Asrul Sani, seorang penulis skenario yang hingga kini diakui banyak orang belum ada tandingannya. Ia adalah Ketua Umum Lesbumi berikutnya.
Penulis: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menggali Hikmah Ibadah Haji dan Kurban
2
Khutbah Jumat: Menggapai Pahala Haji Meskipun Belum Berkesempatan ke Tanah Suci
3
Niat Puasa Dzulhijjah, Raih Keutamaannya
4
Pengrajin Asal Cianjur Sulap Tenda Mina Jadi Pondok Teduh dan Hijau
5
Khutbah Jumat: Persahabatan Sejati, Jalan Keselamatan Dunia dan Akhirat
6
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
Terkini
Lihat Semua