Nasional

Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan, Korban dan Keluarga Korban Terus Tuntut Keadilan

Jum, 29 September 2023 | 16:00 WIB

Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan, Korban dan Keluarga Korban Terus Tuntut Keadilan

Sekumpulan keluarga korban tragedi Kanjuruhan yang kala itu berangkat ke Jakarta menuntut keadilan. Upaya tersebut dilalakukan mereka hingga kini. (Foto: bola.net)

Jakarta, NU Online

Setahun berlalu tragedi yang merenggut 135 nyawa di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Okotber 2022 lalu nyaris tak menemukan titik temu bagi korban dan keluarga korban.

 

Keluarga korban dan korban hingga kini terus menuntut keadilan atas proses hukum yang tidak jelas. Mereka ingin kasus ini diusut kembali agar pihak yang bertanggung jawab bisa mendapat hukuman yang setimpal.


Seperti diketahui keluarga korban tragedi Kanjuruhan melayangkan laporan model B yang menyatakan unsur pembunuhan dan pembunuhan berencana Tragedi Kanjuruhan namun laporan tersebut ditolak lantaran tidak terpenuhi unsurnya.


Dua laporan model B yang dimaksud ialah LP/B/413/XI/2022/SPKT/Polres Malang/Polda Jawa Timur dengan pelapor Devi Athok Yulfitri dan LP/B/425/XI/2022/SPKT/Polres Malang/Polda Jawa Timur dengan pelapor Rizal Putra Pratama.


"Jadi yang disidangkan selama ini kan laporan model A (dari kepolisian). Ada laporan model B (dari keluarga korban) sudah masuk sejak November 2023 tapi ditolak," kata Issa kepada NU Online.


Mereka juga menambahkan pasal yang disangkakan, yaitu Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dan pasal lainnya terkait tindak pidana kekerasan terhadap perempuan dan anak.


Keadilan yang sama juga diharapkan oleh para penyintas dalam tragedi kerusuhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 itu. Vicky hermansyah, salah satu penyintas asal Sidoarjo sempat alami koma hingga kini ia belum bisa kembali bekerja. Ia pernah dijanjikan bertemu dengan para pemain Arema FC dan dijanjikan sebuah tanah pekarangan namun janji itu urung.


Janji keadilan untuk korban

Tragedi Kanjuruhan menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus dituntaskan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir.


Erick sendiri resmi terpilih menjadi Ketua Umum PSSI yang baru dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada Kamis (16/2/2023). 


Erick berjanji akan turun menyelesaikan Tragedi Kanjuruhan. Hal ini ia sampaikan saat menerima gelar Doktor Honoris Causa bidang Manajemen Strategis Universitas Brawijaya di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (3/3/2023).


"Satu-satu harus diselesaikan. Pelan-pelan kita cari lagi penegakan hukum seperti apa," kata Erick kala itu dikutip Kompas.


Menteri BUMN itu juga menegaskan bahwa ia akan mengawal kasus Tragedi Kanjuruhan sampai para korban mendapat keadilan.


"Pelan-pelan kita cari lagi penegakan hukumnya seperti apa, tetapi sebagai Ketua PSSI juga akan melakukan langkah-langkah yang lain," kata Erick.