Nasional

Sarbumusi NU Nilai Kebijakan Impor Beras Tidak Tepat

NU Online  ·  Kamis, 18 Januari 2018 | 21:01 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Serikat Buruh Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (Sarbumusi NU) Baetul Koeri menilai, rencana impor beras yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Perdagangan tidak tepat karena musim panen akan tiba.

"Sangat tidak tepat kalau hari ini melakukan impor," kata Baetul saat dihubungi NU Online melalui sambungan telepon, Kamis (18/1).

Menurutnya, pemerintah seharusnya punya cara lain untuk menekan dan menurunkan harga beras, bukan melakukan impor yang akan merugikan petani, termasuk para buruhnya.

Kalaupun kebijakan impor beras tidak bisa dirubah, Pria kelahiran Subang, Jawa Barat ini berharap ada keterbukaan data terlebih dahulu dari pemerintah.

"Saya sih yang penting datanya. Data dulu dibuka ke masyarakat agar masyarakat paham, terus bagamaina alurnya, alur impor itu bagaimana," ujar aktivis PB PMII periode 2006-2009 ini.

Namun karena data dari pemerintah belum jelas, ia meminta agar pemerintah menunda impor beras terlebih dahulu. Perbaiki data sambil mencari terobosan lain untuk menekan harga di pasar, sehingga tidak merugikan petani.

"Kami kasihan kepada petani. Sudah lama-lama nunggu panen, begitu udah panen disuguhi beras impor. Mereka (petani) mau ngapain jadinya. Ini jauh sekali keberpihakannya kepada petani kalau begitu, gak ada keberpihakan," jelasnya.

Pria yang juga Ketua Dewan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Nasional ini pun mengaku heran dengan sikap pemerintah. Di satu sisi pemerintah ingin swasembada pangan, tapi di sisi lain akan mengimpor beras. 

"Ini juga menurut saya anomaly juga dari apa yang diinginkan pemerintah," katanya. (Husni Sahal/Fathoni)