Nasional

Sambut Munas NU, Seribu Kiai dan Santri Bakal Main Rebana Bersama

Jum, 6 Maret 2020 | 10:15 WIB

Sambut Munas NU, Seribu Kiai dan Santri Bakal Main Rebana Bersama

Sekretaris Panitia Munas Konbes NU 2020 HM Imdadun Rahmat. (Foto: Dok. NU Online)

Jakarta, NU Online
Seribuan kiai dan santri akan bermain rebana bersama secara serentak di Pesantren Al-Anwar Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Senin (17/3) mendatang. Kegiatan itu dalam rangka menyambut pelaksanaan Munas dan Konbes NU yang akan dihadiri ulama se-Nusantara itu. 

Kegiatan tersebut juga masuk kepada rangkaian acara Munas NU yang sudah dipersiapkan oleh panitia. Selain bermain rebana, para kiai dan santri tersebut juga akan melantunkan shalawat secara berjamaah. 

Sekretaris Panitia Munas Konbes NU 2020 HM Imdadun Rahmat mengatakan kegiatan yang dibalut dengan Dzikir dan Doa Bersama itu akan dihadiri ribuan masyarakat NU di Jawa Tengah. Warga NU di Jawa Tengah pasti bergembira karena agenda akbar NU digelar di daerahnya. 

Baca juga: Pembukaan Munas-Konbes NU di Sarang Bakal Dihadiri Ribuan Orang

“Senin, 17 Maret ada acara tambahan dzikir, ribuan orang akan hadir. Kemudian para hadirin main hadroh bersama, seribu hadroh kita mainkan. Kita main rebana bersama seribu orang,” kata Imdadun Rahmat kepada NU Online, Kamis (5/3) malam. 
 
Selain dzikir dan doa bersama, rangkaian lain yang tengah dipersiapkan panitia adalah kirab santri. Seluruh santri yang ada di Jawa Tengah digerakkan untuk mengikuti kirab tersebut sehingga masyarakat sekitar mengetahui ada agenda penting digelar di provinsi itu. 

Sebelumnya, Ketua Panitia Munas-Konbes NU H Juri Ardiantoro juga telah menegaskan bahwa dua agenda tersebut tahun ini mengangkat tema kemandirian. Karena itu, seluruh warga NU menjadi kunci suksesnya penyelenggaraan Munas tersebut. 

Baca juga: Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2020 Siap Digelar

“Kemandirian ini yang akan dikaitkan dengan tema muktamar, bahwa NU harus menegaskan kembali sebagai jam’iyah yang punya kekuatan mandiri sehingga NU harus menggerakkan segala perangkatnya menjadi organisasi mandiri dan berdaya,” kata Juri beberapa waktu lalu. 

Menurut dia, NU telah memulai babak baru dalam kemandirian ini dengan Koin Muktamar, sehingga pembiayaan hajatan NU dilaksanakan gotong royong dengan partisipasi Nahdliyin, termasuk kegiatan Munas yang titik tekannya adalah dari NU, oleh NU, dan untuk NU.
 
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Musthofa Asrori