Jakarta, NU Online
Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin mengingatkan bahwa di tengah ancaman radikal terorisme serta perpecahan antar elemen bangsa perlu untuk membangun prinsip saling mencintai dan menyayangi (mawaddah warahmah) bukan hanya dalam rumah tangga saja, tetapi sebenarnya juga dalam sesama muslim.
“Sesama umat Islam itu di dalam ber-mawaddah dan ber-rahmah itu seperti tubuh yang satu, kalau salah satu tubuh sakit, semuatubuhnya sakit. Sakit satu sakit semua. Oleh karena itu, sesama bangsa sebaiknya begitu,” tuturnya saat pembukaan Workshop Pencegahan Propaganda Radikal Teroris di Dunia Maya bersama Media OKP dan Ormas, Rabu (22/3) malam.
Kiai Ma’ruf, begitu ia disapa, mengutip semacam maqalah, “Matsalul indunisiyyina fi tawaddihim, watarakhumihim kal jasadil wahid. Sesama bangsa Indonesia, di dalam saling ber-mawaddah dan ber-rahmah, seperti tubuh yang satu.”
“Kita ini seperti satu tubuh, kalau salah satu anggota bangsa ini sakit maka seluruh bangsa itu harus menjadi sakit, bahkan juga seluruh globalseharusnya juga membangun mawaddah warahmah, kalau ada salah satu bangsa yang sakit, seluruh bangsa mestinya juga sakit,” sambung cicit Syekh Nawawi al-Bantani itu dalam acara yang diikuti oleh sekitar 200 pegiat media.
Kiai Ma’ruf yang juga Ketua Umum MUI Pusat itu menegaskan apabila prinsip mawaddah warahmah tersebut dibangun baik dalam keluarga, masyarakat, sesama umat Islam, sesama bangsa, dan di dalam pergaulan global, maka akan terciptalah sakinah.
“Sakinah itu harmonis, tenang, tentram, baik keluarga, bangsa, pergaulan internasional,” tegas Kiai Ma’ruf.
Ia juga berharap kepada masyarakat untuk tidak saling membenci dan tidak saling memusuhi di tengah gejolak perbedaan madzhab, politik, bahkan agama.
“Mari kita jaga negara ini, kita kuatkan persatuan, kita kuatkan NKRI, NKRI adalah harga mati bagi bangsa Indonesia,” pungkasnya. (M. Zidni Nafi’/Fathoni)