Saat Anggota Banser Berjibaku Evakuasi Korban Banjir Jakarta
NU Online · Kamis, 2 Januari 2020 | 05:15 WIB
Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama sebagai pasukan inti Gerakan Pemuda Ansor melakukan langkah cepat dan tanggap untuk membantu korban. Salah satunya dengan mendirikan Posko Siaga dan Pelayanan Masyarakat di Wilayah bencana, yaitu di Lebak, DKI Jakarta, Gunung Puteri Bogor dan Bekasi.
Posko didirikan di lokasi terdampak dan Banser NU langsung melakukan assessment lokasi dan evakuasi pada korban bencana untuk mendapatkan bantuan baik logistik, kesehatan maupun pelayanan kemanusiaan yang lain.
“Banser NU bersinergi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan juga aparat terkait untuk penanganan pelayanan publik ini,” jelas Dendy Zuhairil Finsa, Sekretaris Wilayah GP Ansor DKI Jakarta kepada NU Online, Kamis (2/1).
Dendy juga ikut bergabung bersama Tim Banser Tanggap Bencana terjun ke lapangan membantu masyarakat terdampak. “Posko yang didirikan GP Ansor ini, meliputi pusat informasi dan juga penampungan bantuan dari masyarakat yang ingin turut partisipasi membantu korban,” katanya.
Dengan kolaborasi bersama aparat, Banser NU melakukan proses penyelamatan di titik bencana Ciberang Lebak Provinsi Banten, Kalideres, Cengkareng dan Grogol Petamburan Jakarta Barat, Pulogadung dan Cawang Jakarta Timur, Tanah Abang Jakarta Pusat, Kemang dan Jagakarsa Jakarta Selatan, Villa Nusa Indah di Bogor dan Bekasi, dan juga di Bantaran Ciliwung wilayah Jakarta.
Misi utama adalah melakukan evakuasi dan juga memberikan bantuan langsung pada masyarakat terkait akses dan pengawalan daerah berbahaya. Kemudian juga membagikan bantuan logistik bagi daerah terdampak.
“Evakuasi yang medannya berat dilakukan dengan perahu karet, seperti di wilayah Jakarta Barat, Selatan dan Villa Nusa Indah dimana Banser menyelamatkan bayi yang terdampak bencana banjir disana,” terang Dendy.
Posko Banser yang berada di wilayah terdampak masih akan terus melayani masyarakat selama bencana banjir ini masih memerlukan perhatian. Sesuai data dari BNPB dan BMKG, cuaca ekstrem ini masih akan berlanjut sampai tanggal 4 Januari 2020.
Dari data yang terhimpun dapat dilaporkan, korban jiwa karena bencana banjir mencapai 8 korban meninggal dunia, dan 19.000 warga mengungsi.
“Ini adalah bencana yang besar yang harus ditangani dengan optimal, karena dampak paska bencana dengan jumlah pengungsi sebanyak ini akan menjadi potensi adanya penyakit bagi masyarakat,” kata Dendy.
Posko tanggap Bencana Ansor akan dibuka dan disiagakan sampai kondisi membaik dan dinyatakan aman. “Ini adalah khidmat GP Ansor untuk mendampingi dan mengadvokasi masyarakat Indonesia khususnya yang terkena bencana banjir,” pungkasnya.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua