Nasional

Rumah Tahfidz Baitul Qur'an Batam Gelar Wisuda Santri

NU Online  ·  Ahad, 21 Mei 2017 | 15:44 WIB

Batam, NU Online
Rumah Tahfidz Baitul Qur'an Batam pada Sabtu (19/5) malam menyelenggarakan Haflah Hifzil Qur'an kesatu. Pada kegiatan itu, santri yang diwisuda sebanyak 6 santriwan-santriwati untuk 5 juz serta 19 santriwan-santriwati 1 juz. 

Piagam penghargaan, selain diberikan kepada santriwan dan santriwati yang telah menyelesaikan 1 dan 5 juz, juga diberikan kepada 6 santriwan dan santriwati yang masih dalam proses hafalan juz 30. 

Mewakili pengasuh sekaligus pendiri Rumah Tahfidz Baitul Qur'an Batam, Muhammad Zaenudin mengungangkapkan, bahwa rumah tahfidz ini berdiri sejak 1,5 tahun lalu. 

"Saat ini sudah ada 31 santri, 6 di antaranya ikut bermukim bersama kami. Untuk saat ini kami memang membatasi santri. Agar prosesnya lebih mudah, kami hanya menerima calon santri yang sudah dapat membaca Qur'an dan paham tajwid. Jadi yang belum sebaiknya di TPQ dulu," ungkap Zaenudin mengawali sambutannya.

Selain menghafal Al-Qur'an, di Rumah Tahfidz ini juga diberikan materi pelajaran dan pemahaman  kitab-kitab ala pesantren, serta diselaraskan dengan pendidikan formal. 

"Hal tersebut merupakan wujud ikhtiar dari Rumah Tahfidz untuk mencetak generasi yang benar, " pungkas Zaenudin, yang juga sekretaris PWNU Kepulauan Riau ini.

Sementara penceramah pada kegiatan tersebut KH Ridho Amir menyampaikan bahwa segenap santri serta wali santri tidak usah khawatir akan kehabisan rezeki ketika menjadikan anaknya hafidz ataupun hafidzah. 

"Jangan pernah khawatir akan kehabisan sumber rezeki, karena kitab Al-Qur'an merupakan sumber ilmu. Apa pun ilmu yang ditekuni, semuanya ada dalam Al-Qur'an" ujarnya.

Menyinggung kajian kitab-kitab pesantren di Rumah Tahfidz yang didirikan oleh Kiai Zaenudin ini, Ridho Amir sangat mengapresiasi.

"Adanya kajian kitab seperti Fathul Qorib dan Ta’limul-Muta’alim merupakan point tersendiri bagi Rumah Tahfidz ini. Kenapa demikian, banyak di antara kita, baik di Batam maupun daerah lain yang hafidz, sekali lagi hafidz, hafal Al-Qur'an tetapi hanya sampai di tenggorokan, tidak mampu mengamalkan, dan pandainya menyalahkan amalan sesama Muslim," ungkapnya.

Haflah Hifzil Qur'an Rumah Tahfidz Baitul Qur'an ini juga dihadiri Syuriah PWNU Kepulauan Riau KH Nabhan, Ketua PCNU Batam KH Khoirul Saleh, serta sejumlah kader-kader muda NU di kota Batam. (Sularno Menot/Abdullah Alawi)