Nasional

RMI PBNU dan Kemenag Bahas Master Plan Pesantren untuk Segala Kondisi

NU Online  ·  Sabtu, 27 Agustus 2016 | 04:03 WIB

Jakarta, NU Online
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mendorong Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU mempunyai beberapa contoh desain fisik (Master Plan) pondok pesantren yang disesuaikan dengan keadaan alam, luas tanah, dan model kekinian yang konstekstual.

"RMI bisa membuat semacam beberapa desain fisik pondok pesantren yang praktis, murah dan tepat guna. Modelnya bisa macam-macam. Jika tanahnya luas, modelnya begini, jika tanah sempit atau di perkotaan, desainnya seperti ini," ujar Menag saat berbincang bersama Ketua PP RMI PBNU KH Abdul Ghaffar Rozin dan pengurus lain di Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta, Jumat (26/8).

"Hal ini bisa sangat membantu masyarakat yang ingin mengembangan pondok pesantren dari segi fisiknya," imbuh Menag. Menag melihat, saat ini banyak orang kaya ingin membangun pesantren. Sisi lain, inisiatif pembangunan pesantren lebih cenderung sporadis.

"Banyak pesantren di daerah tidak mempunyai master plan dalam membangun pondoknya. Banyak pula yang saat membangun pesantren sering kali terkesan tumpang tindih meski telah menghabiskan biaya besar, namun tidak maksimal dari sisi fungsionalnya," ujar Menag.

"Jika RMI mempunyai beberapa contoh desain, itu akan lebih baik. Karena bisa membangun pondok dengan standar minimal, biaya minimalis namun baik dan daya tahan lama," imbuh Menag

RMI yang hendak menyambut Hari Santri Nasional, mengadakan Pekan Kreativitas Santri Nasional 2016 yang dipusatkan di Kota Yogyakarta pada 26-30 Oktober mendatang, Menag mendorong agar RMI membuat semacam Seminar Nasional tentang tulisan Arab Pegon yang pernah dipakai oleh bangsa-bangsa dari Maluku hingga Maladewa di Asia Selatan, bahkan konon hingga di sebagian Afrika.

Ikut mendampingi Menag, Sesditjen Pendis Ishom Yusqi, Kasubdit PD Pontren Ahmad Zayadi, Sesmen Khoirul Huda dan beberapa pejabat dari Dit PD Pontren. (Kemenag/Fathoni)