Nasional

Ribuan Petakziah Berebut Angkat Keranda Kiai Sholeh Qosim Menuju Makam

NU Online  ·  Sabtu, 12 Mei 2018 | 00:30 WIB

Ribuan Petakziah Berebut Angkat Keranda Kiai Sholeh Qosim Menuju Makam

ilustrasi beritajatim.com

Sidoarjo, NU Online
Ribuan santri dan kiai penuhi halaman Pondok Pesantren Bahauddin Al Isma'iliyah Ngelom Sepanjang Taman untuk menghantarkan jenazah almarhum KH Sholeh Qosim ke tempat persemayaman terakhir di makam belakang Masjid Bahauddin, Jum'at (11/5).

Ribuan pelayat berebutan ingin mengangkat keranda yang membawa jenazah almarhum ke tempat pemakaman. Prosesi pemakaman dipimpin oleh Rais PCNU Sidoarjo KH Rofiq Siradj.

Dikatakan KH Rofiq Siradj, KH Sholeh Qosim seorang figur kiai yang berpengaruh dan disegani oleh semua ulama. Almarhum tenaganya semasa hidup selalu dibuat untuk kemaslahatan umat. 

"Beliau selalu rutin mengisi pengajian di berbagai tempat. Ilmu almarhum sangat tinggi dan selalu terlihat tawadlu," katanya.

Almarhum, tambah KH Rofiq Siradj, kiai yang disegani oleh seluruh kiai di Indonesia. Beliau semasa mudanya adalah pejuang Hizbullah dalam membela atau untuk merebut Kemerdekaan RI. 

"Almarhum kiai yang alim," tutur kiai Kedungcangkring Jabon itu. 
 
Salah seorang pengurus Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PBNU Eko Ahmadi, pernah mengikuti pertemuan dengan menghadirkan KH Sholeh Qosim. Salah satu ceritanya adalah bahwa dia adalah salah seorang laskar Sabilillah. 

KH Sholeh Qosim turut berperang pada 10 November 1945 yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan. Sebelumnya, peristiwa itu didahului dengan fatwa yang dikeluarkan para kiai NU, yaitu Rasolusi Jihad NU pada 22 Oktober yang kemudian ditetapkan menjadi Hari Santri. 

Sebagaimana diwartakan NU Online, KH Sholeh Qosim wafat pada posisi sujud shalat maghrib di kediamannya, Kamis (10/5). (Red: Muiz)