Jepara, NU Online
Ribuan jamaah turut mengiringi pemakaman KH Noor Ahmad SS, ahli falak Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Rabu (20/6) kemarin. Sejak pagi, tepatnya pukul 10.00 WIB Yi Noor pulang ke rahmatullah. Kediamannya di Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan ramai dengan pentakziyah. <>
Puncaknya selepas Ashar. Atas nama shohibul musibah KH Sholeh Taufiq mengatakan sebelum wafat, Kiai Noor masih dalam keadaan baik-baik saja. Saat pukul 08.30 WIB kondisinya sedang kurang baik akhirnya diberangkatkan ke RSUD Kudus. “Kurang lebih jam 10.00 WIB Kiai Noor dalam usia 83 tahun kapundut ila rahmatillah,” paparnya.
Kiai Noor, dikatakannya adalah seorang Ulama yang ikhlas utamanya dalam membimbing santri dalam ilmu Falak. Santrinya sudah tersebar di berbagai penjuru. Sebagai manusia biasa, lanjut Sholeh Kiai Noor tentu mempunyai urusan haqqul adami. Karenanya urusan hak adam dipasrahkan kepada anaknya, H Romli.
Rais Syuriyah PCNU Jepara, KH Ahmad Kholil mengungkapkan, Kiai Noor Ahmad merupakan ulama yang ngrumati masyarakat. Meski beliau telah tiada, tambahnya Lajnah Falakiyah masih tetap membutuhkan pemikirannya. “Hal itulah kemanfataan dari sosok Kiai Noor,” ungkapnya.
Matinya orang alim adalah matinya alam semesta. Kyai Kholil menjelaskan wafatnya orang alim adalah cobaan yang besar. “Meskipun demikian semoga akan ada yang menggantikan KH Noor Ahmad,” harapnya.
Tiga kategori manusia yang disabdakan Nabi, tegasnya juga tercermin pada pribadi Kiai Noor. Alim, abid dan arif. “Kiai Noor seorang alim pewaris Nabi, seorang abid yang taat beribadah maupun bermujahadah dan seorang arif, mengerti serta menjalankan perintah Rasul,” jelasnya.
H Ahmad Marzuqi, Bupati Jepara yang turut hadir menghaturkan rasa bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan. Cepat atau lambat, imbuhnya semuanya akan menyusul almarhum. “Semoga keluarga yang ditinggalkan tetap diberikan kesabaran atas ujian yang diberikan Allah SWT,” doanya.
Ilmu Falak yang dimiliki Kiai Noor Ahmad papar Marzuqi dibutuhkan masyarakat maupun pemerintah. Oleh karenanya, apa yang dicita-citakan almarhum di waktu berikutnya bisa diteruskan sanak keluarga maupun para santri.
Karena banyaknya pentakziyah, shalat jenazah dilaksanakan tiga kali bertempat di Masjid Al-Makmur. Almarhum KH Noor Ahmad SS dikebumikan di makam Jabang Bayi.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Syaiful Mustaqim
Terpopuler
1
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua