Wonogiri, NU Online
Sekitar lima belas ribu jamaah muslim dan muslimah se-eks Kerisidenan Surakarta menghadiri pengajian akbar “Wonogiri Bersholawat” bersama Habib Syekh Abdul Qodir Assegaf di Alun-alun Wonogiri.<>
Acara yang digelar pada Ahad (8/4) malam lalu, Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto bersama jajaran Muspida turut mengikuti pelaksanaan pengajian dari awal hingga selesainya acara.
Dukungan Bupati Wonogiri terhadap kegiatan ini diwujudkan dengan janjinya untuk menyelenggarakan pengajian akbar secara rutin di wilayah Kabupaten Wonogiri. Dalam sambutannya, Bupati mengajak seluruh jamaah yang hadir untuk selalu introspeksi diri guna menuju perbaikan yang lebih baik dengan menjalankan kemurnian Al-Qur’an dan Al Hadits.
Dalam laporannya, Ketua Panitia, H Mubarok mengatakan, kegiatan pengajian akbar ini akan dilaksanakan secara rutin di 25 kecamatan se-Kabupaten Wonogiri yang diawali di masing-masing distrik. “Kami rencanakan akan dilaksanakan 4 bulan sekali di 25 kecamatan. Sebagai langkah awal akan dimulai di tingkat distrik,” terangnya.
KH Abdul Azis Mahfuf selaku Ketua MUI Kabupaten Wonogiri berharap rencana dilaksanakannya pengajian akbar secara kontinyu akan mendapat dukungan dari seluruh masyarakat Islam. “Karena kegiatan ini akan mampu meredakan murka Allah SWT dan juga sebagai pembuktian umat Rasululah dalam mentaati dan mengikuti firmannya,” katanya.
Ditambahkan pula bahwa acara ini benar-benar menunjukkan kebersamaan umat Islam mengingat semakin hari semakin gencarnya upaya-upaya memisahkan umat Nabi Muhammad SAW. ”Beberapa saat yang lalu para ulama se-eks Karisidenan Surakarta sedang membahas lahirnya keyakinan baru yaitu ajaran inkarussunah, kami khawatir ajaran ini masuk ditengah-tengah kita,” terangnya.
Intisari dalam pengajian akbar yang disampaikan Habib Syekh ini adalah bahwa menjadi pemimpin harus selalu mengamalkan Al Qur’an dan Al Hadits dan menjadikan Rasulullah SAW sebagai tauladan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam pengambilan kebijakan. “Selama 32 tahun memimpin, Rasulullah telah memberi contoh dengan akhlaqnya. Islam menjadi contoh bagi semua manusia yang ingin ketentraman dan kedamaian” terang Habib Syekh.
Selama kurang lebih 3 jam, jamaah yang hadir dengan dipimpin Habib Syekh melantunkan puji-pujian kepada Rasulullah SAW lewat bait-bait sholawat. Diiringi alunan rebana, syair-syair qosidah berkumandang memenuhi alun-alun. Acara ditutup dengan sholawat nabi dan bersama-sama menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Redaktur: A. Khoirul Anam
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Aksi ODOL Tak Digubris Pemerintah, Sopir Truk Mogok Kerja Nasional Mulai 13 Juli 2025
3
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
4
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
5
PM Spanyol Sebut Israel Dalang Genosida Terbesar Abad Ini
6
Al-Azhar Mesir Kecam Pertemuan Sekelompok Imam Eropa dengan Presiden Israel
Terkini
Lihat Semua