Resmi Demisioner, Anggi Ermarini: Fatayat NU, Pesantren Kita Bersama
NU Online · Ahad, 17 Juli 2022 | 13:15 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama periode 2015-2022, Anggia Ermarini, resmi berstatus demisioner dalam posisinya sebagai Ketum PP Fatayat NU, pada Kongres ke-16 Fatayat NU di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan.
Dalam sambutannya, Anggi menyatakan bahwa Fatayat NU bukan hanya sekadar organisasi untuk mengelola program, mendesain intervensi, serta mengelola advokasi bagi masyarakat semata. Lebih dari itu, Fatayat NU bagi dia merupakan tempat menjalin persaudaraan sekaligus sebagai pesantren kehidupan.
“Fatayat NU adalah pesantren kita bersama. Bagaimana kita belajar secara maksimal dan lengkap dalam menempa insan kader, warga negara, perempuan, ibu, apapun yang diamanahkan Allah kepada kita semua,” ujarnya pada sambutan dalam Penutupan Kongres ke-16 Fatayat NU di Palembang, Ahad (17/7/2022).
Bagi Anggi, Fatayat NU adalah sebuah proses untuk menempa potensi diri yang tak terlupakan. Fatayat NU dianggapnya sebagai tempat kaderisasi untuk mengelola emosi dan juga jamaah yang tidak semua perempuan memiliki kesempatan itu.
“Saya merasa sangat beruntung bersama sahabat semua,” kata perempuan kelahiran Sragen, 25 September 1974 itu.
Anggi juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada segenap jajaran pengurus Fatayat NU mulai dari tingkat pusat hingga ranting yang telah memberikan khidmat terbaiknya sehingga arah gerak serta program kerja organisasi berjalan lancar.
“Tanpa sahabat, kami tidak bisa memproses semua yang kita rumuskan untuk khidmat kita kepada Indonesia dan NU. Terima kasih sahabat luar biasa. Saya mengatakan dalam forum ini bagi, Fatayat NU tidak hanya sekadar organisasi untuk menempa potensi kita,” jabar Anggi.
Di akhir sambutannya, perempuan asal Sragen itu menyampaikan terima kasih atas dedikasi yang telah diberikan oleh seluruh jajaran pengurus Fatayat NU.
“Mohon maaf atas kekurangan atau ketidakmaksimalan dalam semua proses yang kita lalui bersama. Bersama sahabat, bagi saya kehidupan jauh lebih berarti,” tutupnya.
Tampak hadir dalam acara tersebut Ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf, dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.
Kongres ke-16 Fatayat NU ini dihadiri sekitar 1.500 orang yang berasal dari perwakilan 34 PW pada tingkat provinsi, 480 PC pada tingkat kabupaten/kota, dan PAC pada tingkat kecamatan, dan PR pada tingkat desa/kelurahan di seluruh Indonesia.
Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua