Nasional KIRAB KOIN NU

Replika Koin NU Unisma Beredar Sepekan

Sab, 2 Juni 2018 | 15:15 WIB

Replika Koin NU Unisma Beredar Sepekan

Rektor Unisma, H Maskuri memasukkan uang infak ke dalam relika kotak kirab koin NU. (Dok: Unisma)

Jakarta, NU Online
Kirab Kotak Infak (Koin) NU baru akan tiba di Malang, Jawa Timur, Selasa (5/6) lusa. Tetapi sejumlah langkah untuk memaksimalkan hasil telah dilakukan. Di Universitas Islam Malang (Unisma) diedarkan replika kotak infak yang dikirabkan. 

Replika kota infak diedarkan di kelas-kelas. Tapi bukan hanya mahasiswa yang diajak mengisi kotak. ”Semua unsur yayasan, pimpinan pusat dan pimpinan lembaga, dosen, karyawan,” kata Ketua NU Care-LAZISNU Jawa Timur, Noor Shodiq Askandar kepada NU Online, Kamis (31/5).

Replika terbuat dari kayu yang dibuat khusus oleh Unisma berjumlah sembilan buah. “Ukuran 40x60 centimeter satu buah. Delapan lainnya ukuran 20x30 centimeter,” rinci pria yang juga dosen Unisma.

Adapun para petugas yang mengedarkan kotak infak tersebut adalah relawan dari Pengurus Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) IPPNU IPNU Unisma. Ditargetkan dari total 12.000 mahasiswa Unisma, sebanyak 60 persen bisa berpartisipasi menyukseskan program tersebut. 

“Karena setiap Ramadhan sebetulnya juga selalu ada gerakan berbagi yang rutin dilakukan oleh masing-masing kelas dan orgsnisasi kemahasiswaan,” tambah Shodiq.

(Baca: Sambut Kirab Koin, Unisma Edarkan Replika Kotak)
Pada hari pertama diedarkan, Rabu (30/5) berhasil terkumpul 5.302.000 rupiah. Rektor Unisma, H Maskuri pada kesempatan tersebut menyampaikan, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari perjuangan dan perjalanan NU, Unisma harus mendukung terus langkah yang dilakukan NU untuk kesejahteraan umat. "Tidak hanya mendukung dengan lisan, tetapi juga mengambil peran aktif dalam setiap gerakan yang dilakukan NU," tegasnya.

Adanya Kirab Koin NU, sambung Maskuri  sebagai langkah cerdas dalam branding NU sebagai organisasi terbesar menuju kemandirian organisasi. "Dengan ini kita bisa tunjukkan kepada masyarakat dan dunia, bahwa NU punya langkah taktis dan praktis dalam memperkuat dan meningkatkan semangat umat dalam berkhidmat di NU," ujarnya.

Selain itu, Maskuri menyebut Kirab Koin hanyalah simbol. Sejatinya semangat yang muncul dari Kirab Koin NU sangat besar. Karenanya, dengan adanya kirab tersebut, kebanggaan Nahdliyin akan NU telah dan bakal muncul di mana mana.

Kirab Koin NU secara nasional dilepas Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin di Pesantren Annawawi Tanara, Banten, Maret lalu. Disebut kotak raksasa karena kotak infak yang dikirab berukuran panjang, lebar dan tinggi masing-masing 99 sentimeter.

Ukuran ini, menurut, KH Ma'ruf  Islamuddin, ketua PCNU Sragen dan penggagas Koin NU, memiliki keistimewaan. Angka sembilan lekat dengan NU, seperti Walisongo yang terdiri dari sembilan tokoh, ataupun asmaul husna yang terdiri dari 99 nama. 

Kirab Koin NU bertujuan bukan untuk meminta-minta kepada Nahdliyin, namun terutama untuk mengenalkan gerakan kemandirian dan kedermawanan. Berdasarkan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) NU Care-LAZISNU 2018, merekomendasikan gerakan Koin NU sebagai gerakan nasional. 

Adanya kirab Koin NU merupakan restu PBNU untuk mengenalkan gerakan Koin NU di seluruh Indonesia. Hal ini sejalan dengan tema Rakornas kala itu, Arus Baru Kemandirian NU, Menuju 100 Tahun NU. (Kendi Setiawan)