Nasional

Rencana Kembalinya Pembelajaran Tatap Muka Perlu Persiapan Dini

Sel, 1 Desember 2020 | 06:35 WIB

Rencana Kembalinya Pembelajaran Tatap Muka Perlu Persiapan Dini

Ilustrasi pembelajaran tatap muka. (NU Online)

Pringsewu, NU Online

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI telah memperbolehkan kegiatan pembelajaran tatap muka oleh satuan pendidikan. Kebijakan ini berlaku bagi zona kuning dan hijau untuk semester genap tahun 2020/2021 atau dimulai pada Januari 2021 tahun depan.

 

Kebijakan ini bisa terealisasi jika segenap penentu kebijakan bisa selaras dan mampu mempersiapkan dengan baik pelaksanaannya.


“Mulai dari Pemerintah Daerah, lembaga pendidikan, dan orang tua harus senada sejak dini dalam memulai kebijakan tatap muka. Jika tidak ada kesepakatan tentunya akan sulit merealisasikannya,” kata Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Pringsewu, Lampung Suwarno kepada NU Online, Selasa (1/12).

 


Suwarno pun mengajak kepada sekolah atau madrasah yang akan melakukan pembelajaran tatap muka untuk segera melakukan koordinasi dan mempersiapkan sejak dini beberapa hal khususnya terkait dengan kebutuhan (check list) yang harus dipenuhi. 


Kebijakan atau izin dan ketersediaan sarana prasarana protokol kesehatan juga menjadi kunci bisa dimulainya pembelajaran tatap muka di semester depan.


Beberapa sarana yang harus segera dipersiapkan berdasarkan kebijakan pemerintah di antaranya adalah menjamin ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan seperti toilet dan sarana cuci tangan atau hand sanitizer dan thermo gun (pengukur suhu badan). Lembaga pendidikan juga harus mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan.

 


“Mulai dari sekarang sekolah dan madrasah juga harus sudah melakukan pemetaan siswa atau guru yang memiliki komorbid, akses transportasi dan riwayat mobilitas bepergiannya,” jelasnya.


Jika semua dipersiapkan dengan baik dengan koordinasi sejak dini, lanjutnya, ia optimis pembelajaran tatap muka akan dapat dilaksanakan dengan baik.

 

Apalagi di beberapa sekolah atau madrasah di daerahnya, ia melihat sudah ada yang mulai melakukan ujian semester ganjil secara offline dengan pembatasan waktu dan jumlah siswa.

 

 

Menurutnya, ini bisa menjadi ‘pemanasan’ awal sebelum melanjutkan kepada kegiatan belajar mengajar sesungguhnya di bulan Januari.


“Sudah saatnya anak-anak belajar tatap muka walau dengan protokol kesehatan ketat. Karena mereka sudah jenuh dengan sistem pembelajaran daring. Mereka banyak tertinggal materi pelajaran dan mereka tidak terdidik karakternya dengan baik,” ungkap Suwarno.


Pewarta: Muhammad Faizin

Editor: Fathoni Ahmad